REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola adalah permainan tim yang menuntut keseimbangan. Seorang pemain tidak hanya piawai secara individu, tapi harus berperan aktif membantu kelompok meraih hasil positif.
Contoh sederhana, Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Keduanya belum memiliki gelar juara Piala Dunia seperti Pedro Rodriguez di Spanyol. Tapi saat turun gelanggang, keduanya selalu dibutuhkan klub dan tim nasional (timnas) negara masing-masing.
Tidak semuanya demikian. Beberapa bahkan lebih menonjol saat membela negara. Menurut data Sportskeeda, Jumat (20/3), ada lima jugador yang masuk kategori tersebut.
Pertama Miroslav Klose. Sepanjang kariernya, legenda Jerman ini pernah memperkuat beberapa klub. Ada Kaiserlautern, Werder Bremen, Bayern Muenchen, dan Lazio.
Pada akhir musim 2015/2016, ia gantung sepatu. Total ia tampil dalam 599 laga dan mencetak 231 gol. Kampanye terbaik Klose terjadi pada kompetisi 2005/2006. Waktu itu ia mencetak 25 gol dalam 26 pertandingan untuk Bremen.
Di musim lainnya, sang bomber rata-rata hanya mencetak 11 gol per musim. Bahkan pada kampanye 2010/2011, Klose cuma sekali membobol gawang lawan, dalam 20 pertandingan bersama Muenchen. Sebuah ironi ketika ia berseragam Der Panzer.
Klose menembus skuat senior Jerman pada Maret 2001, setelah ia menolak panggilan dari timnas Polandia. Pada Piala Dunia 2002, Klose muda tampil impresif ketika meraih top skorer.
Klose berdiri sejajar dengan Rivaldo yang membawa Brasil juara. Jerman runner-up. Saat itu, Die Mannschaft baru kembali membangun tim jangka panjang setelah gagal total di Piala Eropa 2000.
Dari momen tersebut, Klose semakin bertaji. Pada Piala Dunia 2006, ia menjadi pencetak gol terbanyak di rumah sendiri. Klose pensiun dengan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia. Total, Klose mengoleksi 14 gol selama mengikuti gelaran paling bergengsi itu.
Lebih berkelas lagi, Klose pensiun usai membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia di Brasil. Akhir bahagia untuk sang legenda. Secara keseluruahan, Klose membela Jerman dalam 137 laga di berbagai kompetisi dan mencetak 71 gol.
Kedua, Eduardo Vargas. Berbeda dengan Klose yang telah pensiun, saat ini Vargas masih aktif bermain. Usianya baru 30 tahun.
Vargas pernah malang melintang di berbagai klub Eropa. Ia sempat berseragam Napoli, Valancia, Queens Park Rangers, dan Hoffenheim. Kini ia bermain di Liga Meksiko bersama Tigres UANL.
Sepanjang perjalanan itu, tak ada prestasi yang menonjol dari seoranng Vargas. Ini masih di level klub. Baik secara individu maupun untuk tim.
Tapi coba lihat aksinya bersama timnas Chile. Vargas meraih dua gelar Copa Amerika (2015 dan 2016). Total ia mengoleksi 10 gol dalam dua turnamen tersebut.
Vargas memulai debut di timnas senior La Roja pada 2009. Pada 2013 ia memecahkan rekor legenda Chile, Marcelo Salas. Ia mencetak sembilan gol dalam enam laga beruntun.
Ketiga, Angelos Charisteas. Penyerang asal Yunani ini bak petualang sejati. Ia memperkuat sejumlah klub dari berbagai negara dan benua dalam dua dekade terakhir. Charisteas yang pernah meraih gelar Bundesliga Jerman bersama Bremen itu pensiun di klub Arab Saudi, Al-Nassr.
Di level klub, Charisteas sudah unjuk gigi dalam 397 laga di berbagai ajang dan mencetak 97 gol. Sejatinya, jagoan negeri paradewa itu lebih dikenang sewaktu membela negaranya.