REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Mantan pemain Juventus, Sebastian Gianvinco menyatakan ingin kembali ke Serie A Italia dan bermain untuk timnas Italia. Dia akan mempersembahkan sesuatu yang hebat jika kembali bermain untuk klub di Italia juga timnas.
Giovinco tak pernah membela timnas Italia sejak meninggalkan Juventus hampir lima tahun lalu. Pada musim 2015, dia bermain utuk Toronto FC selama tiga tahun. Dia kemudian bergabung dengan Al Hilal pada 2019.
“Satu-satunya cara saya harus kembali ke tim nasional adalah dengan kembali ke Italia, dan melakukan sesuatu yang hebat di sana akan memungkinkan saya untuk kembali ke pertarungan untuk tim nasional,” ujarnya bicara tentang karirnya, dilansir dari football Italia, Ahad (22/3).
Dia menilai timnas Italia telah menemukan identitas diri dengan baik setelah kedatangan Roberto Mancini. Azzuri menjadi tim yang baik dan enak untuk ditonton. Maka dari itu, dia ingin kembali lagi membela timnas.
Kendati demikian, Gianvinco merasa senang dengan kebaradaannya sekarang ini berharap Al Hilal. Dia mengklaim senang atas kemenangan demi kemenangan yang dipersembahkan untuk Al Hilal.
Sosok yang pernah digadang-gadang jadi penerus Alessandro Del Piero ini juga berbicara tentang perjalannya di Liga Utama Sepakbola Amerika Serikat (MLS). Ia menyebut karir terhebatnya ketika berada di MLS selama empat tahun. Dia menyebut waktu itu adalah puncak karier seorang pemain dengan usia masih muda.
“MLS adalah gaya sepakbola yang menyoroti kualitas saya. Ada banyak ruang terbuka, itu sempurna,” katanya.
Di awal karirnya saat bersama Juventus, justru dia merasakan kesulitan. Dia masih mencoba mencari level permainannya dan kemana harus melangkah untuk ke depannya. Sebagai mantan pemain Bianconeri, Giovinco pun mempunyai penilaian tersendiri tentang siapa pemain Juventus terbaik. Dia menyebut, Paul Pogba, Arturo Vidal, dan Andrea Pirlo. Dia ingin bisa bermain dengan tiga pemain tersebut.
Kemudian, Giavinco juga mengeklaim diri secara kepribadian mirip dengan Carlos Tevez. Bagi dia, pemain asal Argentina itu adalah pemain paling mengesankan. Selain itu, Kingsley Coman disebutnya sebagai pemain impresif. Namun, kata dia, Coman mempunyai kelemahan di segi fisik.