Ahad 22 Mar 2020 20:39 WIB

Jaga Jarak Sosial Harus Dilakukan Berbasis Komunitas

Masyarakat agar saling mengawasi jaga jarak sosial atau social distancing dilakukan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Ahad (22/3/2020). (ANTARA/dhemas reviyanto)
Foto: ANTARA/dhemas reviyanto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Ahad (22/3/2020). (ANTARA/dhemas reviyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan social distancing akan efektif mencegah penularan Covid-19 jika dilakukan berbasis komunitas bahkan hingga tingkat rumah tangga. Ini untuk dapat membantu pengawasan pelaksanaan jaga jarak aman antarorang di tengah masyarakat.

"Social distancing menjaga jarak itu harus kita laksanakan dengan basis komunitas saat ini. Harapan kita adalah masyarakat saling mengingatkan dan saling mengawasi," kata Yurianto dalam jumpa pers yang diadakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Ahad (22/3).

Baca Juga

Yurianto mengatakan cara pencegahan Covid-19 bukan dengan meminum obat, tetapi dengan menjaga jarak aman antarorang. Langkah lainnya, yakni memelihara daya tahan tubuh tetap baik dan melaksanakan aktivitas ringan tapi tidak berkumpul dengan banyak orang.

Dalam menerapkan isolasi diri, dukungan komunitas juga penting. Misalnya, jika memang ada tetangga yang diharuskan melaksanakan isolasi diri maka tetangga yang lainnya untuk selalu memonitor dan memberikan dukungan.

Dukungan terhadap tetangga yang sedang melaksanakan isolasi diri dapat tetap menjaga jarak aman. "Inilah upaya yang kita lakukan untuk kemudian secara selektif kita bisa melakukan pengawasan untuk pencegahan penularan," ujarnya.

Yurianto mengatakan jika muncul gejala berkaitan dengan COVID-19, langkah pertama yang dilakukan adalah tidak panik dan tetap menjaga jarak aman sosial. Kemudian, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, dokter, puskesmas atau rumah sakit.

"Dari sanalah kemudian dokter secara profesional akan melihat dan menilai apakah ada indikasi yang kuat untuk kemudian kita lakukan pemeriksaan swabguna mencari kemungkinan ini adalah terinfeksi virus seberapa beratnya kemana kita rujuk di rumah sakit mana," tuturnya.

Yurianto mengatakan social distancing adalah langkah penting dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Masyakarat perlu menjaga jarak pada saat melaksanakan kegiatan sosial bersama yang lain.

"Ini bisa diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat sampai pada tahap komunitas mampu menjaga lingkungannya, saling mengawasi saling mengingatkan kemudian saling membantu, pada hakikatnya inilah jati diri bangsa kita yang selalu bergotong royong selalu memiliki tenggang rasa sosial untuk bersama-sama menghadapi Covid-19 ini," ujarnya.

Dia menuturkan sudah banyak orang yang memahami social diatancing. Namun, masih perlu ditingkatkan.

Ia menambahkan tiap orang harus konsisten dilakukan masyarakat. Sebab, itu adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lain.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement