REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Kesahatan Kota Jakarta Selatan Muhammad Helmi menyebutkan, pelaksanaan tes massal cepat (rapid test) Virus Corona (Covid-19) masih berlangsung di wilayah itu sejak Jumat (20/3). "Hari ini ada kayaknya, kan yang melaksanakan teman-teman di wilayah," kata Helmi saat dikonfirmasi, Senin (23/3).
Helmi mengatakan sejak dimulai Jumat, tes massal terus dilakukan secara berkelanjutan setiap hari. Sasarannya orang dalam pengawasan (ODP) yang memiliki kontak dengan pasien positif.
Tes massal dilakukan oleh tim medis menyebar hampir di seluruh wilayah Jakarta Selatan yang memiliki ODP dengan riwayat kontak. "Semua wilayah Jaksel yang ada dampak. Kita bagi-bagi wilayah yang ada Jaksel karena sesuai peruntukannya tadi," katanya.
Helmi mengaku belum mengantongi berapa jumlah ODP atau warga yang sudah dilakukan tes massal. Alasannya kegiatan masih berproses.
Begitu juga dengan target berapa orang yang akan dilakukan tes massal, Helmi menyebutkan hal itu disesuaikan dengan jumlah alat tes yang tersedia. "Belum ada data, karena proses masih berlangsung. Sampai kapannya, sesuai dengan alat yang ada," kata Helmi.
Adapun tes massal dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari tiap-tiap ODP yang jadi target pemeriksaan. Selain itu, petugas juga melacak dengan siapa saja para ODP tersebut pernah kontak setelah berkontak dengan kasus positif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sudah disediakan sebanyak 520 potong rapid test untuk diujicobakan di Jakarta Selatan. "Saya ditunjuk di Kota Jakarta Selatan turun bersama tim dari Kemenkes, Sudin Jaksel, dan Puskesmas. Jadi, kami sampaikan hari ini, kami mendapatkan rapid test sebanyak 520 unit yang dilakukan uji coba di Jakarta Selatan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemeriksaan tes massal Virus Corona (rapid test) dimulai hari Jumat (23/3). Wilayah yang akan melaksanakan tes massal diprioritaskan yang paling rawan Covid-19 seperti di Jakarta Selatan.