Senin 23 Mar 2020 22:30 WIB

Positif Corona, Pebasket NBA Ini Alami Gejala tak Lazim

Kehilangan indera penciuman bisa jadi tanda seseorang terinfeksi virus Corona.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebasket Utah Jazz, Rudy Gobert, akan mendonasikan lebih dari 500.000 USD untuk membantu orang-orang yang terdampak pandemi virus corona yang membuat kompetisi NBA ditunda (Foto: pemain Utah Jazz, Rudy Gobert)
Foto: Twitter @rudygobert
Pebasket Utah Jazz, Rudy Gobert, akan mendonasikan lebih dari 500.000 USD untuk membantu orang-orang yang terdampak pandemi virus corona yang membuat kompetisi NBA ditunda (Foto: pemain Utah Jazz, Rudy Gobert)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain Utah Jazz, Rudy Gobert mengungkapkan kondisi terbarunya pada Ahad (22/3) setelah dinyatakan positif Corona baru. Melalui akun twitternya, dilansir dari cbssports, Senin (23/3), Gobert mengaku kehilangan indra penciumannya.

Pemain asal Prancis itu dinyatakan positif Corona dua pekan lalu yang memicu pertandingan antara Utah Jazz versus Oklahoma City Thunder dibatalkan. Tak lama kemudian, liga pun ikut ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pekan lalu, Gobert menyampaikan, kondisinya merasa jauh lebih baik. Melalui video yang diunggahnya lewat feed twitter NBA dia mengucapkan terimakasih kepada semua orang yang memberikan support dan energy positif.

“Ini benar-benar sangat berarti. Adapun saya sendiri merasa sedikit lebih baik setiap hari berkat orang-orang kesehatan di Utah dan Kota Oklahoma dan semua orang hebat di sekitar saya,” kata dia beberapa waktu lalu.

Gobert pekan lalu juga menyumbangkan 500 ribu dolar AS kepada pekerja di Vivin Smart Home Arena dan layanan kesehatan di AS serta Negara asalnya Prancis. Namun mengenai penciumannya, sekelompok dokter di Inggris pada Jumat lalu mengatakan, kehilangan indera penciuman mungkin sebagai tanda bahwa seseorang terinfeksi virus Corona. Termasuk temuan serupa dokter di Italia.

"Kami benar-benar ingin meningkatkan kesadaran bahwa ini adalah tanda infeksi dan bahwa siapa pun yang kehilangan indera penciuman harus mengasingkan diri," tulis Presiden British Rhinological Societ Prof. Claire Hopkins di Newyork Times.

Dalam  emailnya dia mengatakan bahwa mengisolasi diri adalah cara untuk berkontribusi dalam memperlambat penyebaran virus sertam menyelamatkan nyawa orang. Hal tersebut diamini oleh Kepala Departemen Kardiologo Rumah Sakit Utama di Brescia, Marco Metra.

Di rumah sakit tempat Metra bertugas, hampir semua pasien yang dirawat memiliki kisah yang sama yaitu kehilangan indera penciuman. Rumah sakit tersebut merawat 700 pasien corona dari 1.200 pasien rawat inap.

"Anda bertanya tentang istri atau suami pasien. Dan pasien itu berkata, 'Istri saya baru saja kehilangan aroma dan rasanya, tetapi kalau tidak, dia sehat-sehat saja.' Jadi dia kemungkinan terinfeksi, dan dia menyebarkannya dengan bentuk yang sangat ringan," jelas Metra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement