Selasa 24 Mar 2020 18:00 WIB

Dua Kecamatan Sidoarjo Masuk Zona Merah Covid-19

Dua kecamatan masuk zona merah berdasarkan pasien positif terinfeksi virus corona.

Penumpang bandara memasuki bilik disinfektan setibanya di terminal kedatangan Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan upaya preventif untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di bandara tersebut yang merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya dengan memasang dua bilik sterilisasi di terminal 1 dan 2 bandara Juanda
Foto: ANTARA/umarul faruq
Penumpang bandara memasuki bilik disinfektan setibanya di terminal kedatangan Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan upaya preventif untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di bandara tersebut yang merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya dengan memasang dua bilik sterilisasi di terminal 1 dan 2 bandara Juanda

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jatim, masuk zona merah peta sebaran virus corona penyebab Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr Syaf Satriawarmandi Sidoarjo, Selasa (24/3) mengatakan, dua kecamatan masuk zona merah, yakni Kecamatan Sidoarjo ada dua orang yang positif corona dan Kecamatan Candi satu orang yang positif terinfeksi corona.

"Dua kecamatan masuk zona kuning (PDP), yakni Waru dan Sedati, sedangkan zona hijau (ODP), yakni Kecamatan Wonoayu, Sukodono, Gedangan, dan Buduran," katanya.

Ia mengatakan, data sampai Selasa sore, jumlah pasien yang positif Covid-19 di daerah itu ada tiga orang, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 12 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) ada 17 orang dan data yang meninggal dunia masih nihil.

"Dari jumlah orang PDP tersebut, tujuh orang di antaranya memiliki KTP di luar wilayah Sidoarjo," katanya.

Ia mengatakan, peta sebaran Covid-19 tersebut diharapkan akan menjadi informasi bersama guna meningkatkan kewaspadaan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Sidoarjo.

Ia menyampaikan, Selasa ini dinas kesehatan bergerak melakukan penelusuran terhadap pasien ODP dan PDP dan hasilnya akan disampaikan pada Rabu (25/3) siang.

"Besok akan kami sampaikan hasil tracking hari ini, tolong nanti bersabar menunggu besok karena tracking ini semakin hari jumlah yang di-tracking semakin banyak," katanya.

Dirinya juga menekankan, yang berhak mendiagnosis dan menentukan pasien itu PDP atau ODP adalah dokter spesialis paru, tidak bisa dokter umum mendiagnosis supaya tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Syaf juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, dinas kesehatan setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan. Masyarakat bisa menggunakan disinfektan dengan mandiri karena bahan yang dipakai sudah ada di pasaran, seperti karbol yang sehari-hari dipakai di rumah.

Satgas Covid-19 Sidoarjo juga mengimbau, jika ada warga yang mengalami keluhan batuk-batuk, sesak napas, dan dada sakit segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk.

Sidoarjo memiliki lima rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga Waru, RS Khadijah Sepanjang - Taman, dan RS Anwar Medika Balongbendo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement