Selasa 24 Mar 2020 18:29 WIB

10 Ribu APD Didistribusikan ke 61 Rumah Sakit di Jawa Tengah

Sepuluh ribu APD yang dibagikan merupakan bantuan dari Cina yang 'made in Indonesia'.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait virus Corona (COVID-19) kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/3/2020).
Foto: Antara/Aji Styawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait virus Corona (COVID-19) kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (15/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 10 ribu alat pelindung diri (APD) berupa pakaian dekontaminasi (hazardous materials) didistribusikan secara bertahap ke 61 rumah sakit di Provinsi Jawa Tengah. RS yang didisetribusikan termasuk yang menjadi rujukan terkait dengan penanganan wabah virus corona jenis baru (COVID-19).

"Dari semalam sudah (mulai didistribusikan) karena semua daftar rumah sakit sudah ada. Daftarnya sesuai kebutuhan dan kapasitasnya, sekarang mulai diambil satu per satu, mudah-mudahan hari ini sudah bisa mengambil semua," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (24/3).

Orang nomor satu di Jateng itu memastikan langsung proses distribusi APD tersebut di Wisma Perdamaian Semarang yang dijadikan gudang logistik dalam masa penanganan Covid-19.

Ganjar menjelaskan APD tersebut merupakan bantuan dan dikirim pemerintah pusat dari China, namun yang membuat Ganjar bangga adalah APD yang biasa disebut sebagai baju astronot tersebut diproduksi di Indonesia.

"Yang menarik, ini diambil dari China, ternyata ini made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa, semoga ini jadi pembelajaran. Meskipun saya tidak bisa baca (bahasa Mandarin) ini, saya bisa membaca yang ini, made in Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar pun membuka pintu selebar-lebarnya jika ada pihak manapun yang hendak memberikan bantuan atau donasi, khususnya APD untuk tenaga medis di rumah sakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement