Rabu 25 Mar 2020 12:38 WIB

Penumpang KRL Anjlok 70 Persen, KCI Upayakan Cegah Corona

Pengguna kereta rel listrik yang biasanya 900 ribu jiwa turun jadi 300 ribu pengguna..

Red: Gita Amanda
Sejumlah penumpang berdesakan di dalam KRL Commuter Line dari arah Bogor ke Jakarta Kota di Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek terus menunjukkan tren menurun dalam dua pekan terakhir, yakni hampir 70 persen dari yang biasanya mencapai 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna, menjadi sekitar 300 ribu pengguna per hari. Pada Senin (23/3) volume tercatat 341.252 pengguna, sementara pada Selasa (24/3) hanya 292.825 pengguna.

“Meskipun jumlah pengguna terus menurun, berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di KRL Commuter Line terus ditingkatkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia,” kata Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/3).

Baca Juga

Sejak 20 Maret, PT KCI menambah jumlah wastafel di stasiun dengan memasang unit tambahan selain dari yang tersedia di toilet seluruh stasiun. Wastafel tambahan ini tersedia antara lain di Stasiun Juanda, Manggarai, Bogor, Bekasi, Jakarta Kota, Tanah Abang, Rangkasbitung, dan akan terus ditambah.

Wastafel tambahan di luar toilet ini hadir agar pengguna dapat lebih mudah untuk mencuci tangannya saat hendak menggunakan kereta maupun setelah turun dari kereta. Selain itu, sudah tersedia pula bilik disinfektan di Stasiun Sudirman di mana para pengguna yang memerlukan dapat melewati bilik ini saat hendak masuk maupun keluar stasiun.