Rabu 25 Mar 2020 17:26 WIB

Bupati Purwakarta Putuskan akan Jalani Tes Swab

Bupati Purwakarta ingin memastikan apakah dirinya terinfeksi corona atau tidak.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)
Foto: Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Dede Nurhasanudin/ayopurwakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika memutuskan akan menjalankan tes swab (usap tenggorokan) untuk mengetahui apakah dirinya terpapar virus corona atau Covid-19 atau tidak. Diketahui, beberapa kepala daerah di Jawa Barat telah dinyatakan positif corona.

"Nanti saya bersama wakil bupati, sekda hingga seluruh kepala dinas akan menjalankan tes swab," kata Anne, di Purwakarta, Rabu.

Baca Juga

Saat ini penyebaran wabah virus corona sudah memprihatinkan. Sejumlah pimpinan daerah seperti Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Bupati Karawang Cellica Nurachadiana sudah dinyatakan positif corona.

Atas hal itu, Bupati mengaku akan menjalankan tes swab untuk menjawab keresahan masyarakat yang bertanya-tanya apakah pimpinan daerah mereka positif corona atau tidak. Anne saat ini bersiap melakukan pemeriksaan tes swab terkait penyakit yang tengah mewabah ini.

Mulai hari ini, ia memutuskan untuk mengisolasi diri di kediaman pribadi sembari menunggu pemeriksaan kesehatan. Selama masa isolasi, Anne menyatakan kalau kegiatan pemerintahan dan koordinasi kedinasan akan dilakukan secara virtual melalui video conference, termasuk, terkait penanganan virus corona dengan satuan tugas khusus.

"Saya harap masyarakat tetap tenang. Saya mohon doa dari seluruh masyarakat Purwakarta. Semoga, saya dan seluruh masyarakat dalam keadaan sehat," katanya.

TAKE

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement