Kamis 26 Mar 2020 11:32 WIB

Mudik ke Wonosobo, Satu PDP Dinyatakan Positif Covid-19

Pasien bekerja di Jakarta, kemudian pulang ke Wonosobo karena sakit

Pasien corona (Ilustrasi).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Pasien corona (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO - Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro Kabupaten Wonosobo dinyatakan positif Corona Virus Desease (Covid-19).

"Hasil tes spesimen pasien yang dikirimkan ke laboratorium telah keluar dan yang bersangkutan positif Covid-19 dan kami nyatakan sebagai kasus pertama di Wonosobo," kata Juru Bicara Pemkab Wonosobo untuk Penanganan Covid-19, dr Riyatno, Kamis (26/3)

Menurut dia kondisi pasien saat ini cenderung membaik setelah dirawat di RSUD Setjonegoro sejak 18 Maret 2020. Ia menuturkan sebelumnya pasien memiliki riwayat pekerjaan merawat lansia di Jakarta, kemudian pulang ke Wonosobo karena sakit, dan menjalani rawat inap di RSI Wonosobo sebelum dirujuk ke RSUD Setjonegoro.

Terhadap perkembangan terbaru penanganan Covid-19, Sekretaris Daerah Pemkab Wonosobo One Andang Wardoyo menyatakan status baru Kabupaten Wonosobo, yaitu kini masuk ke masa tanggap darurat setelah sebelumnya berstatus siaga Covid-19.

Atas dasar perubahan status itu pula, Andang menegaskan akan memberlakukan pengawasan secara lebih ketat terhadap orang luar yang masuk ke Wonosobo.

"Teknis di lapangan nanti kami akan dibantu unsur TNI dan Polri untuk pola pengawasannya, agar mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak meluas di Kabupaten Wonosobo," katanya.

Ia menyampaikan penanganan pasien Covid-19 di RSUD Setjonegoro sesuai dengan protokol resmi pemerintah, bahwa pasien yang dinyatakan Covid-19 positif segala biaya yang keluar bakal ditanggung pemerintah kabupaten.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement