Kamis 26 Mar 2020 11:55 WIB

Lika-Liku Perjuangan Nissan di Pasar Indonesia

Pabrik Nissan di Purwakarta ditutup awal 2020 karena penjualan menurun.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil listrik Nissan Leaf (putih) dan mobil bertenaga E-Power Nissan Note (oranye metalik) saat uji coba mengemudi di Bridgestone Paving Ground Karawang, Jawa Barat, Senin (9/9).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Mobil listrik Nissan Leaf (putih) dan mobil bertenaga E-Power Nissan Note (oranye metalik) saat uji coba mengemudi di Bridgestone Paving Ground Karawang, Jawa Barat, Senin (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar otomotif Indonesia masih menyimpan potensi yang besar. Hal ini pun membuat sejumlah brand baru berdatangan. Di satu sisi, terdapat pabrikan yang menunjukan tren penjualan yang kurang prima. Nissan salah satunya.

Sejak hadir lewat PT Nissan Motor Indonesia (NMI) pada 2001, pabrikan Jepang ini terus menghadapi tantangan dan terus melakukan sejumlah strategi.Buah dari perjuangan itu mampu tercapai pada 2012 dengan total penjualan 67.143 unit.

Baca Juga

Tapi, setelah itu penjualan Nissan terus tergerus. Meski kemudian NMI memperluas semgen dengan menghadirkan brand Datsun pada 2014, ternyata angka penjualan tak mampu terkatrol secara optimal.

Tahun ini, Presiden Direktur NMI, Isao Sekiguchi menyatakan fasilitas produksi  di Indonesia telah resmi dihentikan. Pabrik di Purwakarta, Jawa Barat yang digunakan untuk memproduksi mobil Datsun itu resmi ditutup pada Januari 2020.