Kamis 26 Mar 2020 12:50 WIB

Masyarakat di Bali Tetap di Rumah Usai Nyepi

Sehari setelah Nyepi masyarakat Bali tetap di rumah antisipasi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali melintas saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3/2020). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06
Foto: FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali melintas saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3/2020). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Saat 'Ngembak Geni' sehari setelah Nyepi, biasanya warga Bali akan melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk juga melakukan rekreasi ke objek wisata. Akan tetapi karena situasi darurat wabah Covid-19 maka warga diimbau tidak keluar rumah.

Dari pemantauan Antara, aktivitas memang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Mereka lebih banyak tinggal di rumah masing-masing. Karena dari surat imbauan Pemprov Bali pada Kamis (26/3) hari ini, semua warga agar tetap tinggal di rumah untuk mengurangi wabah Covid-19 yang semakin menyebar luas.

Baca Juga

Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar Dewa Gede Rai yang dikonfimasi di Denpasar pada Kamis (26/3) mengatakan bahwa hari ini aktivitas masyarakat di Denpasar wajib mematuhi imbauan pemerintah. Pemerintah Kota Denpasar juga menindaklanjuti surat imbauan Gubernur Bali Nomor : 45/Satgascovid19/III/2020 tertanggal 23 Maret 2020.

"Pemerintah Kota Denpasar juga menindaklanjuti imbauan Gubernur Bali Wayan Koster dengan mengeluarkan surat instruksi dari Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang menyebutkan bahwa Kamis (26/3) seluruh warga Denpasar agar tetap di rumah masing-masing," katanya.

Dewa Rai berharap agar masyarakat Kota Denpasar mengindahkan instruksi dari Pemkot Denpasar. Bahkan semua aparat di tingkat desa dan kelurahan telah menegakkan aturan itu.

"Semua aparat desa dan kelurahan termasuk pecalang adat saat ini sudah berjaga-jaga di perbatasan wilayahnya masing-masing dalam menertibkan warga yang keluyuran di jalan raya," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali melalui Satgas Penanggulangan Covid-19 yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan perkembangan penanggulangan Covid-19 di Bali. Made Indra menyampaikan bahwa Gubernur Bali telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat Bali untuk tetap berada di rumah pada hari Kamis, 26 Maret 2020 (Hari Ngembak Geni).

Terkait imbauan ini, Dewa Indra juga menegaskan bahwa pada tanggal 26 Maret 2020 pelabuhan, Bandara Ngurah Rai serta jalan utama jalur logistik akan beroperasi seperti biasa. Bandara Ngurah Rai dan pelabuhan hanya tutup selama 24 jam pada 25 Maret karena Hari Raya Nyepi.

Ia juga menyampaikan Pemprov Bali sudah menerima bantuan empat ribu Alat Pelindung Diri (APD) dari pemerintah pusat yang langsung didistribusikan ke sebelas rumah sakit rujukan yang telah ditentukan. Di samping itu, telah dilakukan distribusi disinfektan sebanyak 350 liter dan masker 200 kotak kepada kabupaten/kota se-Bali di bawah koordinator BPBD Kabupaten/ kota.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement