REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) akan mengusulkan perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade Rp 7,9 miliar dari Kemenpora. Ini sehubungan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 akibat pandemi virus corona.
Penundaan olimpiade juga diikuti sejumlah penundaan event-event besar yang menjadi ajang kualifikasi menuju pesta olahraga akbar empat tahunan itu.
"Setelah penundaan Olimpiade Tokyo, PB Perbakin juga dapat e-mail dari Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) dan panitia penyelenggaraan event menembak internasional. Makanya, PB Perbakin langsung berkoordinasi dengan pelatih dan tim pelatnas serta konsultasi dengan Kemenpora untuk merancang perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade 2020," kata Sekjen PB Perbakin, Firtian Yudiswandarta, Kamis (26/3).
Semula PB Perbakin menerima anggaran Pelatnas Menembak Olimpiade dari Kemenpora sebesar Rp 7,9 miliar yang dialokasikan untuk dana try-out, training camp (TC), dan keikutsertaan di berbagai event internasional. Namun, rencana itu tidak bisa direaliasasikan sehubungan dengan penyebaran virus corona yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Ternyata penyebaran covid-19 itu lebih cepat daripada program yang sudah direncanakan. Makanya, kami akan formulasikan ulang penggunaan anggaran tersebut," jelas Firtian.
Rencananya anggaran sebesar Rp 7,9 miliar itu tidak hanya dialokasikan untuk Pelatnas Olimpiade Tokyo saja, tetapi juga untuk biaya penembak Pelatnas SEA Games Vietnam 2021 sekaligus Olympic Youth Games di Senegal 2022.
"Persaingan di SEA Games Vietnam 2021 dan Youth Olympic Games Senegal 2022 itu cukup ketat dan persiapan harus dilakukan sedini mungkin. Dan, kami akan menjaring penembak dari hasil PON Papua 2020 yang akan bergabung dengan penembak pelatnas Olimpiade Tokyo 2021," tegas Yudi.
Lebih jauh, Yudi mengungkapkan mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada tahun 2021 akan membuat persiapan 10 penembak pelatnas olimpiade lebih panjang, khususnya Vidya Rafika Rahmatan Thayiba yang sudah lolos kualifikasi dan Fathur Gustafian yang diupayakan mendapat wild card.
Untuk mengatasi kejenuhan penembak pelatnas olimpiade, Sekhen PB Perbakin itu mengungkapkan adanya rencana untuk menurunkan Vika dan kawan-kawan menjalani latih tanding dengan penembak Puslatda Jabar, Jatim, dan lain-lain. "Latih tanding akan kami laksanakan usai wabah covid-19 mereda sembari menunggu kejuaraan internasional dan babak kualifikasi olimpiade dibuka kembali," jelasnya.