REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas bersyukur adaya langkah konkret untuk menanggulangi wabah virus corona atau Covid-19. Hal itu ditandai dengan akan diberikannya bantuan langsung tunai (BLT) kepada pekerja informal dan 29,3 juta masyarakat yang masuk 40 persen rumah tangga termiskin.
"Kebijakan ini harus ditempuh kalau kita sebagai bangsa memang benar-benar serius untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini. Karena kalau rakyat masih berkeliaran mencari nafkah maka akan sulit bagi kita menghambat penyebarannya," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (27/3).
Karena itu, menurut dia, dengan diberikannya BLT ini, pemerintah bisa melarang mereka untuk keluar rumah. Tentunya hal ini akan bisa mereka terima sebab mereka sudah tidak lagi terlalu terbebani ataupun dibebani untuk mencari uang bagi anak dan keluarganya. Ia mengharapkan agar kebijakan ini secepatnya dikeluarkan dan dilaksanakan.
"Bagi kesuksesan program ini, pemerintah harus memberi sanksi yang berat kepada pihak-pihak yang mempermain-mainkan dana BLT ini sehingga mengakibatkan pengalokasian dananya tidak tepat sasaran," katanya menambahkan.