REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Faisal Basri optimistis, kemampuan fiskal pemerintah masih cukup untuk melakukan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat. Kini, tantangan terbesar adalah proses identifikasi penerima bantuan dan distribusi agar tepat sasaran.
Faisal menjelaskan, refocusing dan realokasi anggaran yang dilakukan pemerintah terhadap belanja kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah sekiranya bisa menutupi kebutuhan untuk BLT. "Masih cukup oke kalau dari segi ketersediaan dana," tuturnya dalam diskusi daring di akun Instagram Indef, Jumat (27/3).
Faisal memberikan contoh, anggaran yang sebelumnya untuk perjalanan dinas dan pertemuan di hotel sudah dapat menutupi untuk BLT. Selain itu, proyek-proyek pembangunan yang masih dapat ditunda pun bisa direalokasikan guna menjamin jaring pengaman sosial tersebut.
Pelebaran defisit sampai ke batas tiga persen pun masih dapat dilakukan. Jika merujuk pada target defisit terbaru pemerintah, 2,5 persen terhadap PDB, berarti masih ada ruang 0,5 persen untuk mencapai batas maksimal.