REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai sisi kehidupan. Tak terkecuali sepak bola. Sejumlah kompetisi lapangan hijau terhenti. Situasi demikian, otomatis memengaruhi aspek bisnis.
Salah satunya pendapatan klub yang akan berkurang. Direktur Olahraga Inter Milan, Giuseppe Marota meyakini, harga pemain akan mengalami penurunan.
"Kita akan lihat penurunan harga pemain secara umum karena ini permasalahan global," kata tokoh 62 tahun kepada Tuttosport, dikutip dari Football Italia, Sabtu (27/3).
Oleh karenanya pihak klub klub harus membuat keputusan terbaik. Jika tak memiliki banyak dana, maka mempromosikan pemain akademi jadi alternatif yang bisa diambil.
Menurut Marotta, sulit ada pembelian besar di bursa transfer terdekat. Paling memungkinkan adalah pertukaran pemain.
Sebelumnya harga pesepakbola dunia sempat mengalami kenaikan drastis. Awalnya pada 2017 lalu, Barcelona melepas Neymar da Silva jr ke Paris Saint Germain dengan harga selangit.
Tak tanggung-tanggung harga penjualan bintang Brasil itu menyentuh angka 222 juta euro. Seakan membuka jalan, setelahnya muncul harga tak wajar di kalangan pesepakbola Eropa dan Amerika Selatan.
Angka ratusan juta euro terlihat biasa. Bahkan untuk pemain yang belum membuktikan apa-apa seperti Ousmane Dembele.
Dengan adanya bencana ini, otomatis memengaruhi kondisi finansial klub. Pun demikian dengan kisaran harga para pesepakbola di pasaran nantinya.