REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand melaporkan 136 kasus baru virus corona pada Senin (30/3). Juru bicara Pusat Adminstrasi Situasi COVID-19 Thailand (CCSA) menyebutkan total kasus di negara tersebut mencapai 1.524 kasus.
Kasus infeksi di Thailand tampaknya akan terus meningkat dan akhir-akhir ini kasus baru lebih banyak dilaporkan di provinsi daripada di Ibu Kota Bangkok, kata juru bicara Taweesin Wisanuyothin. Tak ada laporan baru mengenai korban meninggal akibat virus corona.
Hingga kini di Thailand tercatat tujuh kematian sejak wabah tersebut mulai terdeteksi pada Januari.
Wabah corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir tahun lalu telah mengakibatkan banyak gangguan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Selain banyak tempat wisata yang sunyi karena tiadanya turis baik domestik maupun asing, kehidupan di penjara pun terdampak oleh wabah corona yang sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya itu.
Pada Ahad (29/3), sebuah penjara yang menampung sekitar 2.000 tahanan baik laki-laki maupun perempuan, yang terletak di Provinsi Buriram, mengalami kerusuhan. Para tahanan membakar kantin penjara itu.
Otoritas hukum di Tailand mengatakan sejumlah kecil tahanan yang baru divonis hukuman penjara seumur hidup telah memprovokasi tahanan lainnya untuk melakukan keonaran. Seratusan tahanan berusaha kabur dari penjara di tengah kerusuhan itu. Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengatasi keonaran itu dan memburu tahanan yang berusaha kabur dari bui.
Wabah corona juga membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian mereka. Di pantai Pattaya yang kini sunyi, pemilik pub menjadikan tempat usahanya sebagai dapur umum untuk memberi makan kepada orang-orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.