Senin 30 Mar 2020 14:45 WIB

Tips Agar Tetap Sehat Selama Karantina di Rumah

Menjaga kesehatan saat karantina di rumah dianjurkan selama wabah Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Menjaga kesehatan saat karantina di rumah dianjurkan selama wabah Covid-19 (Foto: ilustrasi stay at home)
Foto: Wallpaper Flare
Menjaga kesehatan saat karantina di rumah dianjurkan selama wabah Covid-19 (Foto: ilustrasi stay at home)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi virus corona jenis baru (COVID-19), banyak orang merasa resah. Tak sedikit yang panik dan tidak bisa melakukan rutinitas mereka berjalan normal, serta kekhawatiran akan rasa bosan karena belum ada jawaban pasti tentang hingga kapan situasi ini berlangsung.

Tetapi, terlepas dari hal tersebut, masih ada banyak yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk membuat wabah cepat berakhir. Salah satunya, dengan terus menjaga kesehatan selama situasi berlangsung.

Baca Juga

Dilansir Eco Watch, Senin (30/3), berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar tetap sehat, terutama bagi Anda yang berada di wilayah lockdown dan harus tetap berada di rumah masing-masing hingga situasi kembali aman.

Makan dengan baik

Tanpa vaksin, tidak ada seorangpun yang bisa sepenuhnya terhindari dari risiko tertular virus corona jenis baru. Karena itu, apa yang bisa dilakukan saat ini adalah mengkonsumsi makanan yang sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan setiap orang menghindari rokok, alkohol, maupun obat-obatan apapun yang dianggap dapat mengatasi stres karena situasi saat ini. Jangan lupa, saat telah merasa demikian untuk menghubungi petugas kesehatan.

Tidur nyenyak

Tidur sangat penting bagi tubuh untuk memperbaiki sel, membersihkan racun, mengkonsolidasikan ingatan kita dan memproses informasi. Kurang tidur dapat berdampak besar pada kesehatan yang secara negatif mempengaruhi konsentrasi kesejahteraan psikologi dan bahkan kecerdasan emosional.

Jika Anda merasa sulit untuk tidur karena Anda berbaring dengan rasa khawatir, cobalah untuk membatasi untuk melihat dan mendengar berita sebelum tidur. Dengan demikian, ini juga membantu mengurangi paparan pada layar gawai di malam hari, karena efek cahaya biru dari perangkat elektronik tersebut pada retina kita dapat mengganggu kualitas tidur.

photo
(Ilustrasi Tidur Nyenyak) - (Piqsels)

Berolahraga cukup

Berolahraga dapat melepaskan zat kimia dalam tubuh yang membuat setiap orang merasa lebih baik. Ini juga dikaitkan dengan tidur lebih baik, berkurangnya stres dan rasa cemas, serta meningkatkan fungsi memori dan kognisi.

Seperti yang disarankan oleh WHO, gerakan moderat selama 30 menit menjadi yang disarankan untuk dilakukan saat ini. Menurut Marcus Thormann, seorang pemilik studio kebugaran di Jerman mengatakan Anda bisa membagi waktu itu menjadi masing-masing 10 menit di pagi, sore, dan malam.

Koneksi sosial

Saat ini hampir setiap orang mungkin semakin merasa sepi dan membutuhkan teman-teman. Bukti menunjukkan bahwa keterhubungan sosial sama pentingnya bagi kesehatan kita seperti pola makan, gerakan, dan tidur.

Cobalah terus berinteraksi melalui koneksi internet. Anda dapat mengatur makan malam virtual melalui aplikasi seperti Zoom, Houseparty, atau Google Hangouts, atau mengajak  jalan-jalan virtual atau melakukan aktivitas di rumah bersama-sama, seperti kerajinan atau menggambar untuk menghilangkan bosan dan rasa sepi.

Lakukan kegiatan menenangkan

Cobalah melakukan kegiatan yang menenangkan dan beristirahat sejenak dari berbagai berita. Saat ini menjadi waktu yang tepat juga untuk melakukan hal yang biasanya tidak bisa dilakukan karena kesibukan Anda sehari-hari.

Berkebun, memasak, menjawab teka-teki, menjahit, bermeditasi, membaca tumpukan buku menjadi diantara daftar panjang hal yang selama ini sulit dilakukan karena Anda telah banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan semuanya, tergantung apa yang lebih Anda minati.

WHO pernah menyarankan manfaatkan keterampilan yang telah dimiliki di masa lalu yang telah membantu Anda melewati masa-masa sulit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement