Senin 30 Mar 2020 14:32 WIB

Cara Rawat Motor Saat Jarang Dipakai karena WFH

Saat WFH, motor jarang digunakan jadi perlu perawatan sendiri.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Jangan lupa memperhatikan perawatan motor saat jarang digunakan. Foto: Warga menyemprotkan cairan disinfektan kepada pengendara motor yang akan menuju Kampung Cakung di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (29/3).
Foto: Putra M. Akbar/Republika
Jangan lupa memperhatikan perawatan motor saat jarang digunakan. Foto: Warga menyemprotkan cairan disinfektan kepada pengendara motor yang akan menuju Kampung Cakung di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Biasanya, sepeda motor jadi andalan untuk sarana mobilitas baik untuk bekerja maupun bersosialisasi. Tapi, pandemi corona memaksa masyarakat harus menerapkan physical distancing dan work from home (WFH).

Otomatis, motor pun jadi jarang digunakan. Jika hal ini yang terjadi, maka pengendara harus tetap memperhatikan kondisi motor agar performa terbaik sepeda motor tetap terjaga. Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, performa terbaik sepeda motor tak hanya didapat dengan perawatan rutin di bengkel resmi sesuai jadwal yang ditentukan, tetapi juga perawatan yang dilakukan sendiri.

Baca Juga

”Termasuk saat lama tak terpakai di rumah, beberapa hal perlu diperhatikan pemilik. Karena kadang terdapat komponen atau bagian sepeda motor yang butuh diperhatikan saat diam dalam jangka waktu cukup lama,” kata Endro dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, Senin (30/3).

AHM berbagi tip untuk menjaga kondisi sepeda motor saat tak digunakan dalam jangka waktu lama. Pertama, jika memang sudah ada rencana tidak akan digunakan dalam jangka waktu cukup lama, alangkah baiknya sepeda motor dicuci terlebih dahulu.

”Karena ada beberapa pengendara motor yang harus melewati daerah banjir, becek dan berlumpur. Salah satu dari hal tersebut yang mengakibatkan percepatan timbulnya karat dan risiko lain yang berpotensi merusak komponen,” ujarnya.

Kedua, beri pelumas bagian bagian yang cenderung berpotensi menimbulkan karat. Misalnya rantai roda, atau bagian-bagian yang bergesek lainnya. Ketiga, untuk sepeda motor tipe matik, sebaiknya diparkir menggunakan standar tengah supaya mudah untuk memanaskan mesin.

Menurutnya, lakukan pemanasan mesin secukupnya kira-kira sampai suhu kerja mesin antara 80 hingga 100 derajat celcius dan akan lebih baik jika dilakukan setiap hari.

“Untuk mencapai suhu tersebut, panaskan kira-kira 3 hingga 4 menit. Tujuan pemanasan mesin supaya sirkulasi oli mesin tetap lancar dan untuk pengisian baterai. Disarankan tidak dilakukan di ruang tertutup,” ucap dia.

Selanjutnya, khusus tipe motor matik, perhatikan bagian bagian dalam cover plastik motor, terutama bagian bawah. Dikhawatirkan jika sepeda motor lama tidak digunakan, ruang atau rongga ini bisa menjadi tempat singgah binatang seperti tikus.

Ia menyarankan untuk melakukan pengecekan ini saat memanasi mesin. Belajar dari banyak kasus, adanya tikus dalam rongga itu biasanya akan membuat jaringan kabel menjadi terganggu karena gigitan tikus.

“Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, sepeda motor yang lama tak terpakai diharapkan tetap memberikan kenyamanan dan performa optimal ketika akan digunakan kembali,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement