REPUBLIKA.CO.ID, Dr Jamal Muhammad az-Zaki dalam buku nya Sehat dengan Ibadah mengungkapkan, apabila seorang Muslim bangun malam, dia se sungguhnya meminimalisasi terjadinya serangan penyakit sistem pernapasan. Dia mampu melin dungi sistem pernapasan dari berbagai penyakit sensitif dan peradangan rongga-rongga hidung.
Saat Muslim bangun malam untuk shalat, dia memulainya dengan bersuci, bersiwak, dan ber wudhu. Di antara kesunahan berwudhu adalah istinsyaq. Artinya, menghirup air melalui hidung lalu melepasnya kembali. Setelah itu membersih kannya sampai dengan menekan-nekannya.
Sebagaimana hadis Nabi SAW dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia mengisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan mengem bus kannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu." (HR Bukhari & Muslim).
Manfaat dari istinsyaq dengan sungguh-sungguh adalah menghilangkan bakteri-bakteri dan cairan-cairan yang mengganggu. Begitu juga dengan debu-debu yang menyebabkan pera dang an terhadap rongga-rongga hidung, berba gai penyakit sensitif dan dada.
Selain wudhu, rukuk dan sujud mengandung manfaat kesehatan luar biasa di samping man faat ibadah. Dua bagian rukun shalat ini berpe ngaruh dalam menjaga kebugaran dan stamina tubuh khususnya paru-paru.
Saat bersujud, da rah mengalir dalam jumlah besar ke daerah per tama paru-paru yang kering yang mengalami ke kurangan darah. Berbeda saat berbaring dimana batasan-batasan paru-paru tidak ada sehingga darah mengalir secara penuh. Rukuk dan sujud membuat darah mengalir ke seluruh ba gian kedua paru-paru. Dengan demikian, terjadi pergantian oksigen dengan karbon dioksida.
Dalam sebuah penelitian disimpulkan jika kanker menemukan jalannya ke paru-paru ketika oksigen yang masuk ke paru-paru berku rang. Begitu juga dengan penyakit-penyakit tuberkulosis. Biasanya, daerah utama dari kedua paru-paru juga mengalami serangan karena faktor yang sama. Ketika bersujud, terjadi inspi rasi secara mendalam. Dengan begitu, udara yang mengendap dalam sel-sel paru-paru ber kurang.
Shalat dan banyak bersujud berpotensi men jaga paru-paru dari berbagai penyakit. Dalam posisi sujud, aliran dan tekanan darah ke daerah utama paru-paru yang kering akan semakin me ningkat sehingga memperoleh oksigen dengan kadar tertinggi pada saat itu. Kondisi tersebut memungkinkan seseorang meminimalisasi terke na serangan tuberkulosis paru-paru dan penyakitpenyakit kanker. n wallahualam