REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menggelontorkan sebesar Rp 1,5 miliar untuk bantuan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19. Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro mengatakan pemkot bekerjasama dengan pihak kecamatan dan kelurahan dalam pendataan bagi masyarakat yang mendapat bantuan paket sembako tersebut.
"Dana sebesar Rp1,5 miliar itu dicairkan untuk pengadaan paket sembako, seperti beras, susu, minyak goreng, ikan kaleng dan gula pasir hingga bulan Juni 2020 mendatang, dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kota Pontianak," kata dia, Senin (30/3).
Ia menuturkan jumlah kepala keluarga yang mendapatkan bantuan paket sembako tersebut juga sudah jelas. Dana tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang tersebar di enam kecamatan di Pontianak.
Selain itu, menurut dia, nantinya juga ada bantuan bagi masyarakat kurang gizi sebanyak 250 paket, masing-masing terdiri dari susu, beras, sarden (ikan kaleng) dan gula pasir. "Kemudian cadangan pangan Pemkot Pontianak yang saat ini tersedia juga masih ada sebanyak 128 ton, yang bisa digunakan dalam mengatasi dampak covid-19," ujarnya.
Dari data yang ada, menurut Bintoro, setiap triwulan ada sebanyak 1.800 KK yang mendapatkan hak cadangan pangan tersebut. "Semoga pekan depan terealisasi semuanya," ujar Bintoro.
Ia menambahkan hari ini Pemkot Pontianak telah memberikan bantuan paket sembako masing-masing senilai Rp 300 ribu terhadap 610 pedagang kantin. Mereka berjualan di kantin SD maupun SMP negeri dan swasta yang terdampak kebijakan libur sekolah akibat pandemi covid-19.
Dia menambahkan, bantuan ini tidak hanya diberikan kepada pedagang kantin. Beberapa kelompok masyarakat yang menerimanya antara lain penjaga tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersebar di 49 TPS yang ada di Kota Pontianak.
“Setiap bulan diberikan bantuan sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan," katanya.