Senin 30 Mar 2020 20:38 WIB

OPM Klaim Tembak WNA di Freeport

Tujuh orang jadi korban penembakan di Freeport.

Rep: antara/fitriyan zamzami/ Red: Fitriyan Zamzami
Petugas kepolisian menyita sejumlah atribut dan senjata tajamdi Timika, Papua. (ilustrasi
Foto: SEVIANTO PAKIDING/ANTARA FOTO
Petugas kepolisian menyita sejumlah atribut dan senjata tajamdi Timika, Papua. (ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA – Polres Mimika mengungkapkan, seorang warga negara asing yang meninggal ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata merupakan warga Selandia Baru. Yang bersangkutan ditembak  di Kantor Office Building PT Freeport Indonesia Kuala Kencana, Timika, Papua, Senin (30/3) siang.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Senin, mengatakan, pria bernama Grame Thomas Wall itu meninggal dunia tak lama setelah tertembak peluru senjata tajam KKB. "Satu korban meninggal dunia berkewarganegaraan Selandia Baru. Rencananya jenazahnya akan diterbangkan ke Selandia Baru pada esok hari," kata AKBP Era Adhinata, kemarin.

Selain Grame, dua korban lainnya dalam peristiwa itu atas nama Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia terluka tembak pada paha kanan dan Yoshepine yang juga karyawan konstruksi PT Freeport Indonesia terkena serpihan peluru pada kakinya. Kedua korban terluka itu kini menjalani perawatan medis di Klinik AEA Kuala Kencana.

 

Kapolres menjelaskan insiden penyerangan Kantor OB PT Freeport di Kuala Kencana itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIT. KKB dengan perkiraan berjumlah lebih dari delapan orang melakukan penembakan ke arah Kantor OB PT Freeport dari arah hutan di sisi kanan gedung.

Sejumlah saksi mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api. "Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang. Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas AKBP Era Adhinata. Kapolres mensinyalir pelaku penyerangan Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana itu merupakan kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak.

Saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole. Usai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.

Terhadap kejadian itu, aparat gabungan Polri dibantu TNI langsung melakukan pengejaran dengan mengerahkan peralatan berat seperti panzer Anoa milik Detasemen Kaveleri Serigala Ceta dan kendaraan taktis barakuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua."Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran. 

Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata AKBP Era Adhinata. Kapolres meminta para karyawan maupun keluarganya yang bermukim di Kuala Kencana agar tidak panik."Yang jelas pengamanan di Kota Kuala Kencana dan sekitarnya akan kami perkuat lagi," ujar AKBP Era Adhinata.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom menyatakan, pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. “Jika itu terjadi di areal kerja PT Freeport maka itu telah dilakukan Oleh TPNPB-OPM sesuai Perintah Operasi untuk Tutup Freeport, Jadi Kalau karyawan kepala batu masih kerja terus, maka TPNPB akan tembak,” kata dia kepada Republika.co.id.

Ia mengultimatum, seluruh karyawan PT Freeport harus mulai meninggalkan kawasan perusahaan. “Biar TNI-Polri yang tugas baku tembak dengan Pasukan TPNPB-OOPM. Yang jelas TPNPPB-OPM di bawah Pimpinan Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen bertanggunjawab,” kata dia.

Juru Bicara PT Freeport Reza Pratama mengakui korban penembakan yang terjadi di Kuala Kencana mencapai tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia. Insiden penembakan itu terjadi Senin, sekitar pukul 14.00 WIT.

"Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan di area perkantoran PT Freeport Indonesia, di Kuala Kencana, Timika," kata Reza dalam keterangan pers yang diterima di Jayapura, Senin malam waktu Papua.

Dia menyatakan, manajemen PT Freeport menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan, sedangkan dua korban yang mengalami luka serius sedang dibawa ke RS Tembagapura. Empat orang korban lain dalam insiden penembakan mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi.

Pasukan keamanan pemerintah dan pihak sekuriti perusahaan telah mengamankan lokasi kejadian dan telah mengevakuasi semua karyawan dari kantor dan kawasan yang berada di dekatnya. “Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka,” kata Reza. n

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement