REPUBLIKA.CO.ID,MADRID - Spanyol menyusul China dalam jumlah infeksi virus corona pada Senin (30/3). Pemerintah Spanyol memperketat pembatasan populasi yang memasuki minggu ketiga, dan menjadi salah satu lockdown terketat di Eropa.
Para pemimpin bisnis mengkritik tindakan Spanyol selama akhir pekan untuk melarang semua pekerjaan yang tidak penting hingga pertengahan April. Memperpanjang dua minggu lagi lockdown nasional telah melumpuhkan industri seperti manufaktur mobil dan pariwisata.
"Jika Anda menghentikan negara, kami akan memiliki masalah sosial besar dalam lima bulan," kata Antonio Garamendi, presiden asosiasi bisnis Spanyol.
Jumlah total infeksi meningkat menjadi 85.195 pada hari Senin, di atas 81.470 infeksi yang terdaftar di China, tempat penyakit tersebut berasal. Korban tewas 812 orang membawa kematian di Spanyol dari virus menjadi 7.340.
Namun, menurut juru bicara kesehatan darurat Maria Jose Sierra, peningkatan infeksi harian telah melambat sejak diperkenalkannya langkah-langkah penguncian, turun menjadi 12 persen rata-rata dalam lima hari terakhir dari sekitar 20 persen dalam 10 hari sebelumnya.
Madrid mengadakan hening sejenak bagi para korban penyakit itu, dan Adagio for Strings karya Samuel Barber dimainkan dari pengeras suara di balai kota, sementara bendera regional, Spanyol, dan Uni Eropa berkibar setengah tiang.
Pemerintah mengatakan pihaknya memberlakukan batasan pada harga pemakaman, menyusul laporan bahwa pengurus pemakaman mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan.
Pemerintah sayap kiri harus menempuh garis tipis antara memperlambat penyebaran penyakit yang telah membanjiri layanan kesehatan dan melestarikan lapangan kerja di negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Eropa.
Pemerintah memberi sektor usaha 24 jam tambahan untuk menghentikan operasi, dengan penutupan penuh kegiatan yang tidak penting akan dimulai pada hari Selasa (31/3).
Spanyol mengungkap awal bulan ini paket bantuan ekonomi 200 miliar euro untuk membantu pekerja yang mendapat cuti mendapatkan manfaat dan bisnis menarik jalur kredit yang didukung negara.
Dalam langkah-langkah lebih lanjut untuk melunakkan pukulan wabah, pemerintah kemungkinan akan menyetujui pada hari Selasa moratorium sewa untuk kelompok rentan seperti orang-orang yang menganggur dengan tanggungan.
Namun, jaringan supermarket, dia mengatakan, pada hari Senin bahwa pihaknya telah mempekerjakan 1.000 orang untuk menangani peningkatan permintaan pesanan online.