REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Bintang-bintang sepak bola Eropa ramai-ramai menyisihkan gaji mereka agar bisa dibagi kepada insan olahraga lainnya yang sangat terdampak oleh wabah corona. Kalo ini, giliran pelatih tim nasional (timnas) Skotlandia, Steve Clarke dan Ketua Eksekutif Sepak bola Skotlandia (SFA), Ian Maxwell setuju pemotongan gaji 10 persen untuk mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19 di negaranya.
Sekitar 50 persen staf SFA sudah diberikan cuti sejak virus corona mewabah di Skotlandia. Bekerja di ru.ah masing-masing, para staf menerima 80 persen gaji selama dua bulan ke depan.
Seperti diberitakan Sky Sports, SFA kehilangan sekitar 5 hingga 6 juta poundsterling akibat kompetisi lokal dan pertandingan semifinal kualifikasi UEFA Nations League antara timnas Skotlandia melawan Israel yang disetop.
"Saya bersyukur staf kami mau berusaha dan beradaptasi di tengah tantangan yang tidak dapat diprediksi," kata Presiden SFA Rod Petrie, Rabu (1/4).
Bersama Wakil Presiden SFA, Mike Mulraney, mereka bahkan menyetujui pemotongan gaji hingga 20 persen untuk memulihkan bisnis di masa mendatang.
"Dampak virus terhadap sepak bola Skotlandia sangat signifikan. Berdasarkan perspekfif SFA, hal ini diakibatkan penundaan pertandingan semifinal melawan Israel dalam UEFA Nations League," ujarnya.
Sebagai bagian dari otoritas sepak bola Skotlandia, ia merasa bertanggungjawab memulihkan sepakbola nasional, sekaligus melindungi staf karena saat ini negaranya sedang memberlakukan kebijakan lockdown.
"Saya merasa stres karena dampak Covid-19 dalam pendapatan (SFA). Tetapi, saya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah memahami kami agar pertandingan akan tetap digelar," ujarnya.