REPUBLIKA.CO.ID, ITALIA -- Asosiasi Pemain, Pelatih, dan Lega Pro (Serie C) Italia telah membuat komitmen bersama untuk menentang pemotongan gaji paksa selama pandemi virus corona.
Panggilan konferensi diselenggarakan antara Asosiasi Pemain (AIC), Asosiasi Pelatih (AIAC), dan Lega Pro (klub Seri C) untuk membahas situasi tersebut, Rabu (8/4).
Sementara klub-klub top di Serie A mungkin mampu membayar pemotongan gaji untuk pemain mereka. Namun, langkah seperti itu akan menjadi bencana bagi banyak orang di tingkatan yang lebih rendah seperti Serie C. Para pemain liga kasta ketiga ini bergantung pada upah untuk mata pencarian mereka.
"Kami telah mengambil ikrar bersama untuk melindungi mereka yang gajinya di bawah 50 ribu euro per tahun, mereka yang telah terpukul paling parah oleh krisis, sadar akan sensibilitas yang dimiliki Federasi dan bidang olahraga lainnya untuk tingkat ini," demikian pernyataan tersebut dilansir Football Italia, Kamis (9/4).
Lega Serie A dan AIC gagal menyepakati pendekatan untuk pemotongan gaji, jadi sekarang klub bernegosiasi secara individual dengan pasukan mereka.
"Inilah sebabnya kami meluncurkan seruan kepada pemerintah untuk segera melakukan intervensi dengan memungkinkan bantuan bagi para pemain yang berpenghasilan di bawah 50 ribu euro per tahun dan memperkenalkan instrumen ad hoc untuk memungkinkan klub menutupi kekurangan likuiditas selama krisis ini."