REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang peneliti China mengungkap, pengembangan vaksin Covid-19 di negara itu pada tahap pertama uji klinis telah berjalan lancar. Selanjutnya, pengembang vaksin berencana melakukan uji coba tambahan di negara-negara pandemi Covid-19. Hal itu akan dilakukan jika hasil uji coba di pusat virus negara itu, Wuhan, membuktikan kandidat vaksin itu aman dan efektif.
Anggota Akademis Teknik China, Chen Wei, mengatakan, uji klinis tahap pertama untuk vaksin dimulai di Wuhan pada 16 Maret setelah disetujui pihak berwenang. "Ini telah berjalan dengan lancar, dan hasilnya akan diterbitkan pada bulan April," kata Chen Wei, seperti dilansir the Economis Times, Rabu (1/4).
Ia mengungkap, vaksin juga akan diuji coba pada orang asing yang berbasis di China. Wuhan, sebagai ibu kota provinsi Hubei, China, menjadi wilayah yang paling banyak dan terdampak wabah virus Covid-19 selama lebih dari dua bulan. Kini Wuhan mulai berangsur normal setelah kasus virus mereda di wilayah yang berpenduduk 11 juta tersebut.
"Jika hasil awal membuktikan bahwa vaksin tersebut aman dan menghasilkan efek yang diinginkan, kami akan terus menguji efektivitasnya di luar negeri melalui kerja sama internasional jika epidemi global berlanjut," ujar Chen seperti dikutip oleh China Daily yang dikelola pemerintah, Selasa (31/3).
Dengan cara ini, Chen menilai vaksin dapat digunakan di negara-negara lain yang terkena dampak sesegera mungkin. Hal itu untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengendalikan pandemi.
Chen yang juga seorang peneliti di Akademi Ilmu Militer menyebut banyak negara telah menunjukkan minatnya pada vaksin. Karena itu, ia dan anggota timnya bersedia bekerja sama dengan mitra internasional dalam pengembangan vaksin tersebut.
Ia juga memastikan, sebelum melakukan uji coba vaksin di negara lain, uji coba dalam negeri mungkin termasuk orang asing yang tinggal di China. "Vaksin mungkin merupakan solusi paling efektif untuk mengakhiri epidemi Covid-19 global," katanya.
Namun demikian, masih belum diketahui kapan vaksin itu akan mendapatkan persetujuan untuk digunakan. Pasalnya, vaksin harus terbukti aman dan efektif terlebih dahulu meskipun ia yakin bisa lebih awal untuk digunakan.
Setelah mewabahnya virus Covid-19, banyak lembaga China lainnya juga meningkatkan upaya untuk mengembangkan vaksin. China telah meningkatkan proses penyelesaian vaksin untuk melawan Covid-19 setelah fasilitas penelitian Kaiser Permanente di Seattle dan Washington lebih awal pada Maret dan memulai uji coba terhadap manusia.
Saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk virus Covid-19 walaupun beberapa kandidat obat sedang dalam uji klinis. Uji klinis fase pertama untuk vaksin yang dilakukan di Wuhan bertujuan mengevaluasi keamanan dan toleransi untuk vaksin pada orang dewasa yang sehat antara 18 dan 60 tahun. Sebanyak 108 sukarelawan telah menyelesaikan inkubasi pada Jumat dan sedang dalam pengawasan medis, sebagaimana laporan China Daily.