Jumat 03 Apr 2020 01:59 WIB

Covid-19 Persulit Latihan PON di Papua

Para atlet PON kesulitan mendapat tempat latihan akibat Covid-19

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Christiyaningsih
Para atlet PON di Papua kesulitan mendapat tempat latihan akibat Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Para atlet PON di Papua kesulitan mendapat tempat latihan akibat Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dampak virus Corona (Covid-19) mulai merasakan atlet Papua yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020. Buktinya, untuk menggelar latihan saja mereka kesulitan mendapatkan tempat.

Penutupan sementara beberapa fasilitas publik demi menekan penularan Covid-19 ditengarai menjadi penyebabnya. Pelatih Binaraga Papua, Hasym Sulaiman, mengatakan demi menjaga kebugaran atletnya, pihaknya memutuskan untuk sementara latihan bersama atlet angkat berat PON Papua di Gedung Olahraga KONI Papua.

Baca Juga

"Ya, kami tidak bisa latihan maksimal karena tempat fitness maupun aerobik di Jayapura tutup,” ujar Hasym dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Ia berpendapat binaraga berberada dengan olahraga lainnya karena binaraga membutuhkan tempat latihan berolahraga dengan alat-alat yang memadai. “Pengprov PABSI Papua ini peralatan yang lengkap hanya untuk angkat besi dan angkat berat, kalau binaraga belum ada peralatan yang memadai,” ujarnya.

Hasym mengaku Pemerintah Provinsi Papua sebenarnya memiliki peralatan yang memadai di kantor gubernur. Pihaknya berharap pengurus KONI Papua bisa berkoordinasi dengan gubernur sehingga peralatan tersebut bisa pakai latihan oleh atlet Binaraga Papua.

“Kami sudah masuk dalam persiapan tetapi tidak didukung dengan peralatan yang memadai maupun suplemen, bahkan suplemen yang diberikan tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan atlet,” ucapnya.

Hasym menambahkan, atlet binaraga akan segera masuk dalam tahapan pembentukan otot. Akan tetapi suplemen yang diberikan KONI Papua tidak sesuai standar dan program latihan juga sekarang tidak maksimal. Namun, pihaknya optimistis anak asuhannya bisa memberikan prestasi untuk kontingen Papua. “Memang kami perlu try out ke Jakarta. Namun dengan situasi seperti ini, kita menunggu petujuk dari Puslatprov KONI Papua,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan atlet binaraga Papua, Edo Apcowo. Menurutnya keberadaan virus corona ini mengganggu program latihan mereka. “Memang virus ini mengganggu program latihan kita semua. Bukan saja binaraga, cabor lain juga alami hal yang sama,” katanya.

Edo juga berharap KONI Papua memperhatikan makanan dan suplemen bagi para atlet. “Makanan yang kami makan di hotel belum sesuai standar, begitu juga suplemen yang diberikan. Kita harapkan ada perhatinan apalagi binaraga menjadi cabor penyumbang medali emas setiap event nasional empat tahunan itu,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement