REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memastikan telah membatalkan agenda safadi Ramadhan tahun ini. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut pembatalan safari Ramadhan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penularan virus corona agar tidak semakin meluas di Sumatra Barat.
"Kita sudah mengambil keputusan bahwa tidak ada safari Ramadhan tahun ini," kata Nasrul Abit melalui video conference via aplikasi Zoom yang dikoordiri Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Barat, Jumat (3/4).
Safari Ramadhan selama ini telah menjadi agenda tahunan Pemprov Sumbar setiap bulan puasa. Dalam agenda ini, gubernur, wakil gubernur, sekda dan pejabat lainnya berkeliling ke masjid-masjid di Sumbar setiap malam Ramadhan. Kedatangan Pemprov Sumbar ke masjid-masjid yang ada di Sumbar ini membawa bantuan berupa uang dan materi lainnya.
Karena wabah corona cukup mengkhawatirkan, Pemprov Sumbar kata Nasrul meniadakan kegiatan safari Ramadhan. Begitu juga dengan penyaluran bantuan buat masjid-masjid juga ditiadakan lantaran dananya dipakai buat penanganan covid-19 dan juga antisipasi dampak yang ditimbulkan.
"Dipastikan bantuan juga tidak ada karena uangnya dipakai buat covid-19," ujar Nasrul Abit.
Hingga siang ini, Jumat (3/4) di Sumatra Barat sudah terdapat 14 orang pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona atau covid-19.
"Hasil yang positif sejauh ini sudah 14 orang. Hari ini tambah satu lagi berdasarkan hasil uji di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit menjabarkan data Orang Dalam Pemantauan di Sumbar saat ini sebanyak 3.276 orang. Sebanyak 2.043 orang ODP masih dalam pemantauan dan 1.233 ODP sudah selesai dalam pemantauan.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumbar saat ini ada sebanyak 71 orang. 21 PDP masih dirawat dan 51 orang sudah diperkenankan pulang dan sudah sehat.