REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kepanikan akibat wabah virus corona/Covid-19 membuat banyak masyarakat membeli banyak barang atau panic buying. Tidak terkecuali masker, yang saat ini mengalami kelangkaan di pasaran. Bahkan, jikapun ada harganya sudah tidak normal alias sangat mahal.
Mengantisipasi hal tersebut, Rumah Zakat mencoba melakukan upaya untuk mengurangi kelangkaan masker. Salah satunya dengan mendampingi beberapa kader Posyandu di Desa Sindangsari, Cikaum, Kabupaten Subang melakukan aksi Gerakan Desa Bebas Corona, beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut berupa edukasi penyebaran Covid-19 yang di dalamnya ada praktik pembuatan masker berbahan tissue.
Wayan Sohib selaku Relawan Rumah Zakat mengatakan pembuatan masker dengan tissue ini sangat mudah dan murah.
"Cukup menyediakan tissue westafel yang agak kasar, stapler & karet gelang. Pertama tissue dilipat seperti bikin pita, kemudian kedua ujungnya ditempel karet gelang dengan stapler, sangat mudah dan murah," kata Wayan.
Rencananya sebanyak 500 masker akan dibuat untuk selanjutnya disebarkan ke rumah-rumah warga di Dsa Sindangsari.
Salah seorang kader posyandu di Dusun Krajan Selatan, Kasnati merasa senang bisa ikut berkontribusi dalam aksi ini. Dia berharap desanya bisa bebas dari wabah corona.
"Saya senang sekali bisa ikut berkontribusi hari ini, mudah-mudahan desa-desa kita minimalnya bisa bebas dari corona dengan kesadaran yang baik dari warganya untuk melakukan pola pencegahan," ucapnya.