REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah pesawat militer Libya timur ditabrak oleh pasukan Government of National Accord (GNA) di dekat ibu kota Tripoli, Ahad (5/4). Penerbangan itu mengangkut pasokan medis yang dibutuhkan dalam mengatasi wabah virus corona.
Libyan National Army (LNA) yang dikomandoi oleh Khalifa Haftar mengatakan pesawat muatannya ditabrak di Tarhouna. Kota tersebut berada di selatan Tripoli yang diatur dan digunakan LNA sebagai markas depan utama.
Juru bicara LNA, Ahmed Mismari, menyatakan pesawat itu membawa pasokan medis untuk memerangi wabah virus corona. Sementara pasukan Tripoli yang mendukung pemerintahan mengatakan, pesawat yang dijatuhkan telah membawa amunisi.
UEA telah mendukung LNA, memasok dengan pesawat nirawak Wing Loong buatan China yang telah memberi keunggulan di udara dibandingkan dengan pesawat nirawak Turki yang mendukung pemerintahan Fayez al-Sarraj. Namun, analis menyatakan Turki baru-baru ini mengirim bala bantuan ke pemerintah sementara Libya. Bantuan ini meliputi sistem pertahanan udara dan pesawat nirawak baru serta penasihat militer.
LNA telah berusaha sejak tahun lalu untuk merebut ibu kota Tripoli, kursi GNA yang diakui secara internasional. Pertentangan keduanya masih terus terjadi meski pandemi sedang berlangsung.
Peningkatan dalam pertempuran dapat menyebabkan bencana bagi sistem kesehatan Libya yang sudah sangat buruk dalam menangani virus corona. Negara ini mengonfirmasi kasus pertama penyakit itu pada akhir Maret. Sedangkan per Senin (6/4), dikutip dari worldometers, Libya telah memiliki 18 kasus dengan satu orang meninggal akibat Covid-19.