Senin 06 Apr 2020 18:19 WIB

Mengapa Nurmansjah Lubis Kalah? Ini kata PKS

PKS mengaku telah berikhtiar semaksimal mungkin dalam pemilihan wagub DKI.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas menghitung suara pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan calon dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan calon dari PKS Nurmansyah di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah
Foto: ANTARA/Humas DPRD DKI Jakarta
Petugas menghitung suara pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan calon dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan calon dari PKS Nurmansyah di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungguli pesaingnya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansyah Lubis dalam pemilihan wakil gubernur (pilwagub) DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022. Bahkan, jagoan dari PKS ini harus kalah telak dengan hanya mengumpulkan 18 suara dari 100 suara yang berasal dari sembilan fraksi.

"Kami dari PKS sudah berikhtiar maksimal memberikan calon wakil gubernur yang terbaik, yang siap bekerja membantu gubernur mengatasi persoalan DKI Jakarta," ujar Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Moh Arifin, dalam rekaman konferensi pers selepas pilwagub DKI Jakarta, Senin (6/4).

Baca Juga

Bahkan, menurut Arifin, dalam survei publik sebenarnya Nurmansjah memiliki elektabilitas tertinggi. Namun, menurut dia, itulah hasil proses demokrasi di DPRD. Logika antara perpolitikan di DPRD dan di publik tentunya berbeda.

Ia pun melihat posisi PKS yang memilih oposisi di tingkat pusat turut memengaruhi hasil di DPRD. Meski secara perpolitikan sebenarnya tingkat Ibu Kota berbeda dengan tingkat nasional.

"Kalau di tingkat nasional, PKS oposisi sendirian. Sebagai di oposisi ternyata ada dampaknya dalam perpolitikan di DKI Jakarta, sebagaimana yang kita lihat hasil paripurna pemilihan wagub hari ini," ujar Arifin.

Sebelumnya, lebih dari satu tahun kursi wakil gubernur DKI Jakarta kosong tak bertuan setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Awalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah menjanjikan kursi wagub DKI Jakarta kepada PKS. Hal itu setelah PKS merelakan posisi cawapres ke Sandiaga Uno.

Arifin berharap berharap Riza Patria bisa membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan baik untuk mengatasi persoalan di DKI Jakarta menghadapi Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement