Selasa 07 Apr 2020 19:09 WIB

Memahami Makna Kehadiran Alquran (1)

Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Jibril.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Muhammad Hafil
Memahami Makna Kehadiran Alquran. Foto: (Ilustrasi) Surah al-Kahfi di dalam Alquran
Foto: Ist
Memahami Makna Kehadiran Alquran. Foto: (Ilustrasi) Surah al-Kahfi di dalam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir (bersambung) dengan perantaraan Malaikat Jibril, dan berpahala bagi orang yang membacanya. Demikianlah makna Alquran sebagaimana dijelaskan oleh Subhi As-Salih dalam kitabnya Mabahits fi 'Ulum Al-Qur'an dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an, serta Manna' al-Qattan dalam Mabahits fi 'Ulum Al-Qur'an.

Alquran berisi tentang berbagai hal, mulai dari masalah ibadah, amaliyah (perbuatan) manusia, hari akhir, kisah-kisah umat terdahulu, kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya, sejarah, serta ilmu pengetahuan.

Baca Juga

Alquran diturunkan dalam bahasa Arab untuk memudahkan Rasul SAW dalam memahaminya dan mengajarkannya kepada seluruh umat manusia. Lihat surah Ar-Ra'du ayat 37, An-Nahl : 103, Fushshilat : 3 dan 44, Al-An'am : 156, Thaaha [20]: 113, Asy-Syu'ara : 7 dan 195, Az-Zumar : 28, Az-Zukhruf : 3, dan Al-Ahqaf : 12.

''Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Alquran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.'' (Ar-Ra'du [13]: 37.

Karena itulah, di dalamnya kemudian dikenal dengan berbagai jenis ilmu pengetahuan bahasa, seperti nahwu, sharaf, balaghah, mantiq, arudl, ma'ani, dan bayan.

Alquran diturunkan secara berangsur-angsur. Tujuannya agar lebih mudah dipahami, dihafal, serta diamalkan. Cara seperti ini, maka Nabi Muhammad SAW akan memudah memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh umatnya maupun orang-orang kafir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement