REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan pemerintah telah membujuk Amerika Serikat (AS) untuk mau mengirimkan pasokan masker, Selasa (7/4). Perbatasan pun akan menjadi perhatian lebih untuk melancarkan lalu lintas pasokan dan layanan yang dibutuhkan.
"Kami telah melakukan percakapan yang konstruktif dan produktif yang telah memastikan bahwa pengiriman khusus ini datang, tetapi kami menyadari masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Trudeau.
Trudeau mengatakan masker bedah N95 dari Saint Co, 3M Co yang berbasis di Minnesota yang dipesan oleh provinsi Ontario untuk membantu memerangi virus corona akan tiba pada rabu (8/4). Ekspor itu bisa terjadi ketika pejabat Kanada memberi tekanan kepada AS setelah menahan kiriman 500 ribu masker dari pesanan empat juta yang akan dikirim untuk Provinsi Ontario.
Hal itu imbas dari Presiden AS Donald Trump yang menandatangani kebijakan menghentikan ekspor alat pelindung diri pada pekan lalu. "Kami akan terus menyoroti ke titik administrasi Amerika dimana pasokan dan layanan kesehatan bolak-balik melintasi perbatasan itu," ujar Trudeau.
Ontario adalah populasi terpadat di antara 10 provinsi Kanada dan wilayah ini mulai kehabisan peralatan perlindungan pribadi. Pejabat Kanada mengeluh pasar untuk peralatan medis tidak dapat menjamin pasokan masker, pakaian, dan sarung tangan akan bisa tiba.
Menteri Pengadaan, Anita Anand mengatakan, Kanada memiliki komitmen dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk membeli lebih dari 230 juta masker, yang lebih dari 16 juta telah dikirimkan. Dia juga telah memesan 75 juta masker bedah N95 dan berharap memiliki 2,3 juta masker pada akhir minggu ini.
"Kami tidak akan beristirahat sampai pasokan ini berada di Kanada," kata Anand.
Korban meninggal akibat virus corona di Kanada telah naik menjadi 345 dari 293 pada Senin (6/4). Kepala petugas medis, Theresa Tam mengatakan, jumlah total kasus adalah 17.063, dibandingkan dengan 15.822 sehari sebelumnya.