Rabu 08 Apr 2020 14:47 WIB

Tak Pernah Putus Berharap kepada Allah

Kita diharuskan untuk berdoa, bahkan ketika semua ikhtiar seolah sudah tidak mungkin

Red: A.Syalaby
Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pada situasi sulit seperti sekarang, doa menjadi senjata ampuh untuk kita melawan wabah bernama Covid-19.

Doa adalah sarana bagi manusia untuk me nyatakan hajat dan keperluannya ke pada Sang Pencipta. Allah SWT pun su ka kepada hamba-hamba-Nya yang mau ber doa dengan sungguh-sungguh dan memo hon kepada-Nya dengan segala kerendahan hati.

Sebagai orang yang beriman, kita diperintahkan untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Pada saat yang sama, kita pun dilarang berputus asa dari rahmat-Nya. Karena itulah, kita diharuskan untuk berdoa, bahkan ketika semua ikhtiar seolah sudah tidak mungkin lagi membantu kita keluar dari kondisi yang paling sulit.

Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Berdoalah untuk Urusan Apapun mengungkapkan, betapa banyak orang meraih kesembuhan dari sakit yang parah justru saat dokter telah memvonisnya tinggal menunggu waktu kematian. Atau seperti pelajaran yang bisa kita ambil dari Nabi Musa AS.

Ketika ia dan kaumnya menghadapi jalan buntu di depan Laut Merah karena dikejar pasukan Firaun, yang bisa dilakukan Musa hanyalah berdoa kepada Tuhannya.

Allah SWT kemudian membantu Musa dengan membelah lautan tersebut sehingga ia dan peng ikutnya bisa menyeberang mencapai Tanah Kanaan dengan selamat. Kisah ini sekaligus menjadi bukti betapa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya dalam situasi—yang menurut ukuran nalar manu sia—teramat mustahil sekalipun.

Kisah lainnya seperti yang dialami salah seorang istri Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar. Ia harus berlari-lari dari Shafa ke Marwah, berputar balik berulang-ulang mencari air bagi sang buah hati, Ismail AS. Namun, semua usaha yang ia lakukan itu seakan sia-sia tanpa hasil. Sampai akhirnya Allah mengabulkan doanya dengan mengaunerahkan air zamzam yang berlimpah melalui hentakan kecil kaki Ismail AS.

sumber : Dialog Jumat
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement