REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat tim F1 Red Bull, Helmut Marko memberi saran agar GP Austria digelar dua kali untuk mengganti seri balap lain yang dibatalkan atau ditunda. Menurutnya, Sirkuit Silverstone memiliki kemampuan cukup untuk mewujudkannya.
Jika memungkinkan, kata Marko, balapan di Austria jilid kedua dapat bergulir dengan menukar garis start dan finis agar membedakan rute yang diambil. Namun, ia tetap sangsi jika hal itu direalisasi tak akan menopang musim balap secara signifikan.
"Walaupun balapan digelar di sana (sebanyak dua kali), itu tidak akan banyak membantu jika penonton tidak boleh datang ke sirkuit," kata Marko seperti dikutip dari laman Essentially Sports, Rabu (8/4).
Dampak virus corona ke ajang F1 semakin terasa ketika penyelenggara Grand Prix (GP) Kanada mengumumkan penundaan balap yang seharusnya digelar pada 12-14 Juni mendatang. Otoritas F1 di Kanada enggan mengambil risiko lebih besar jika tetap mengadakan balapan di tengah pandemi covid-19.
Sikap Kanada terkait penundaan balapan diambil setelah penyelenggara F1 menyatakan sedang membahas revisi kalender balapan musim 2020 bersama para promotor GP di setiap negara. "Penundaan ini bukanlah keputusan yang mudah," kata Francois Dumontier, CEO GP F1 Kanada, dikutip dari laman resmi F1.
Panitia GP Kanada menyatakan, keputusan diambil setelah berkoordinasi dengan operator F1, Pemerintah Kota Montreal, otoritas pariwisata Montreal, pemerintah provinsi, dan federal setempat.
GP F1 Kanada juga telah menerima perintah yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan publik dan sebagai dampak langsung dari pandemi covid-19. "Kami akan menyambut Anda dengan tangan terbuka di Sirkuit Gilles-Villeneuve segera setelah aman untuk melakukannya," kata Francois.
Di satu sisi, Francois menegaskan tiket masuk penonton yang sudah dibeli tetap berlaku, meski waktu balap berganti. Pihaknya akan memberi informasi lanjutan terkait konfirmasi tanggal balapan yang sudah direvisi.