Rabu 08 Apr 2020 23:25 WIB

Pendeta di Mataram Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

70 warga jemaat yang pernah kontak fisik dengan YT, langsung melakukan rapid test.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Seorang pendeta warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berinisial YT (46), yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah dinyatakan sembuh.

Direktur Utama RSUD Kota Mataram dr HL Herman Mahaputra melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (8/4), membenarkan informasi kesembuhan salah seorang pasiennya tersebut. "Iya benar sudah sembuh, sekarang sudah dirumahnya," kata pria yang akrab disapa dokter Jack tersebut.

Dia mengatakan, yang bersangkutan dinyatakan sembuh setelah dua kali terakhir menjalani tes swab dengan hasil negatif Covid-19. "Hasil dua kali tes swab terakhirnya itu negatif, makanya sudah boleh pulang," ujarnya.

Meskipun telah diizinkan pulang, namun dokter Jack menyarankan YT untuk kembali melakukan isolasi mandiri di rumah selama dua pekan. Harapnya, yang bersangkutan bisa menahan diri untuk kontak fisik dengan siapapun, begitu juga dengan anak istrinya. "Ya sebaiknya begitu (isolasi mandiri)," ucap dokter Jack.

Dikatakan bahwa YT telah menjalani perawatan medis di RSUD Kota Mataram sekitar 14 hari lamanya, terhitung sejak mengeluh sakit yang mirip dengan gejala awal Covid-19.

Berdasarkan riwayat perjalanannya, YT tercatat pernah bepergian ke daerah Bogor, Jawa Barat dan Denpasar, Bali. Karenanya, YT diduga tertular dalam perjalanan tersebut. Bahkan dari hasil "contact tracking" selama berada di Kota Mataram, YT dikabarkan sempat kontak fisik dengan jemaatnya.

Namun berkat adanya "contact tracking" tersebut, pencegahan dini masih dapat dilakukan, di antaranya 70 warga jemaat yang pernah kontak fisik dengan YT, langsung melakukan "rapid test" di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dan isolasi mandiri.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement