Kamis 09 Apr 2020 05:27 WIB

TNI AL Tingkatkan Patroli di Jalur Tikus RI-Malaysia

Patroli jalur tikus yang digunakan TKI pulang dari Malaysia guna antisipasi Covid-19.

Prajurit TNI AL Lantamal I menyemprotkan cairan disinfektan kepada prajurit TNI AL KRI Barakuda-633 ketika bersandar di Mako Lantamal I Belawan Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Selain penyemprotan disinfektan, Lantamal I Belawan meningkatkan patroli di jalur tikus (jalur tidak resmi) yang digunakan para tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal untuk pulang dari Malaysia guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA
Prajurit TNI AL Lantamal I menyemprotkan cairan disinfektan kepada prajurit TNI AL KRI Barakuda-633 ketika bersandar di Mako Lantamal I Belawan Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Selain penyemprotan disinfektan, Lantamal I Belawan meningkatkan patroli di jalur tikus (jalur tidak resmi) yang digunakan para tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal untuk pulang dari Malaysia guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan meningkatkan patroli di jalur tikus (jalur tidak resmi) yang digunakan para tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal untuk pulang dari Malaysia. Patroli guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Jalur tikus yang biasa digunakan oleh penyeludup saat ini, banyak dimanfaatkan menjadi jalur kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak dilengkapi dokumen resmi," ujar Komandan Utama Pangkalan TNI AL (Danlantamal) I Belawan Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K, dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Rabu (8/4).

Baca Juga

Untuk itu, ia mengatakan, Lantamal I Belawan mengintensifkan kembali patroli di sekitar perairan yang memungkinkan digunakan oleh penyeludup untuk memasukkan TKI secara ilegal. "Hal itu akan menjadi konsentrasi kita di tengah pandemi Covid-19 dengan cara deteksi dini terhadap TKI yang baru kembali dari luar negeri melalui jalur resmi dan tidak resmi," ujarnya.

Dengan demikian, ia mengatakan, diharapkan seluruh TKI yang pulang dari Malaysia dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat sesuai prosedur yang telah ditetapkan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Sebelumnya, Personel Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 mengamankan 36 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia di perairan Sungai Nipah, Kecamatan Kualuh Ledong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu. Danlanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Dafris, dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Rabu, mengatakan 36 TKI yang diamankan itu terdiri dari 33 orang pria dan 3 orang wanita.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement