REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia kembali ke tanah air memanfaatkan perjalanan laut dan darat. Angka TKI yang kembali pun terus menurun sejak pemulangan pada 18 Maret yang sempat meningkat.
Retno menjelaskan, sejak 18 Maret kepulangan melalui jalur laut terfasilitasi dari empat pelabuhan di Malaysia. Keempat pelabuhan tersebut yaitu Stulang Laut, Putri Harbour, Pasir Gudang, dan Kukup dengan tujuan pelabuhan Batam dan Tanjung Balai Karimun di Indonesia. Sedangkan jalur darat migran masuk melalui Entikong, Badai, dan Aruk.
"Kita terus pantau kepulangan WNI dari Malaysia, sejak MCO (Movement Control Order) maka arus kepulangan ke Indonesia memang mengalami peningkatan," ujar Retno merujuk pada pembatasan kegiatan yang dilakukan Malaysia sejak 18 Maret dalam telekonferensi bersama media, Kamis (9/4).
Pada 18 Maret, jumlah arus WNI yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut mencapai 500 hingga 700 orang setiap hari. Sedangkan per Rabu (8/4), sudah terjadi penurunan dengan kepulangan 489 orang dengan total yang sudah sampai di dua pelabuhan Indonesia mencapai 40.429 orang.
Untuk jalur darat, imigran yang pulang pada tanggal 18 Maret mencapai 601 orang. Sedangkan penurunan terjadi dari tanggal 1 hingga 8 April dengan sekitar 200 orang per hari dan jumlah total yang sudah melewati perbatasan mencapai 6.572.
Bagi WNI yang masih bertahan di Malaysia, Retno menjelaskan pemerintah bekerja sama dengan organisasi masyarakat Indonesia membagikan sembako. Jumlah sembako yang telah tersalurkan sebanyak 55.660 paket per Rabu.
"Saya apresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia di Malaysia yang terus bekerja sama dalam memberikan bantuan kepada WNI yang membutuhkan," kata Retno.