REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 54 dari total 96 perusahaan otobus (PO) di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, tutup menjelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Jumat (10/4).
"PO ini tutup karena penumpang sudah menurun. Biasanya hari normal bisa sampai 3.000 orang, akhir pekan 6.000 orang, sekarang cuma 400 penumpang per hari," kata Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Afif M, Kamis sore (9/4).
Menurut Afif, petugas Terminal Terpadu Pulogebang bersama instansi terkait telah melakukan sosialisasi terkait PSBB kepada penumpang, pengusaha PO hingga pegawai. Salah satu fokus sosialisasi adalah pembatasan jumlah penumpang 50 persen dari total kapasitas setiap unit bus.
"Misalnya bus punya 32 kursi, berarti cuma boleh dipakai 16 orang," katanya.
Selain itu operasional bus umum juga dibatasi mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Meskipun petunjuk teknis pelaksanaannya masih dalam pembahasan intensif di Pemprov DKI Jakarta, namun sosialisasi tetap diintensifkan oleh pihaknya.
"Sebagian PO yang tutup ada pula yang menjual tiket secara online dengan kapasitas 50 persen kursi," katanya.