Jumat 10 Apr 2020 09:27 WIB

1 Juta Warga Kanada Kehilangan Pekerjaan Akibat Corona

Peningkatan jumlah pengangguran di Kanada meroket hingga 78 persen.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers hariannya tentang pandemi virus corona
Foto: Justin Tang / The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers hariannya tentang pandemi virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mencatatkan rekor kehilangan 1 juta pekerjaan pada Maret, dan peningkatan jumlah pengangguran menjadi 78 persen. Kebijakan lockdown disebut sebagai salah satu penyebab tingginya angka pengangguran, karena sejumlah bisnis telah ditutup untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

"Ini hal buruk yang bisa terjadi," ujar Wakil Presiden Ekonomi Pasar Modal di Scotiabank, Derek Holt.

Baca Juga

Sejak 15 Maret, lebih dari 5 juta warga Kanada telah mengajukan bantuan darurat federal bagi pengangguran. Berdasarkan data pemerintah, tingkat pengangguran yang nyata mendekati 25 persen. Energi merupakan salah satu sektor yang paling terpukul karena berkurangnya permintaan minyak. Negara-negara OPEC dan para sekutu sepakat untuk memangkas produksi minya sebesar 10 juta barel per hari.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan, perekonomian Kanada bisa kembali pulih setelah vaksin virus corona berhasil dikembangkan. Pengembangan vaksin itu membutuhkan waktu 18 bulan. Trudeau menyebut, saat ini Kanada berada di persimpangan antara memiliki hasil terbaik dan menghadapi kemungkinan terburuk.