REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Pemerintah Rusia akan menyiapkan 95 ribu tempat tidur untuk disalurkan ke berbagai rumah sakit. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi melonjaknya kasus virus corona baru Covid-19.
“Kami telah melengkapi kembali sejumlah tempat tidur. Pada akhir bulan ini, hampir 95 ribu tempat tidur rumah sakit seharusnya siap di negara ini, dengan mempertimbangkan tempat tidur rumah sakit yang telah digunakan untuk jenis bantuan medis lain sebelumnya,” kata Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko saat diwawancara di program Vesti di stasiun televisi Rossiya-1, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Kamis (9/4).
Dia tak menyangkal ada tekanan cukup besar dalam menangani wabah Covid-19. “Sistem perawatan kesehatan bekerja dalam kondisi stres,” ujarnya.
Murashko mengungkapkan infeksi Covid-19 dapat didiagnosis dengan gambaran klinis keseluruhan sebelum hasil tes laboratorium masuk. “Kami melihat bahwa penyakit ini sering berkembang sangat cepat, ia memiliki gambaran klinis yang sesuai. Jadi diagnosis dapat dibuat tanpa konfirmasi laboratorium, berdasarkan gambar klinis. Ini ada praktik normal bagi dokter,” ucapnya.
Namun anak-anak sangat jarang menunjukkan gejala yang parah saat terinfeksi. “Memang generasi yang lebih tua, yang berusia di atas 60-65 tahun, mendapatkan gejala yang parah. Terutama pasien dengan kondisi fisik serius, seperti penyakit kardiovaskular, jantung koroner, penyakit pernapasan, asma bronkial, diabetes. Pasien obesitas mengalami gejala yang parah,” ujar Murashko.
Hingga saat ini, Rusia menggunakan obat anti-malaria untuk menangani pasien Covid-19. Namun dia memperingatkan agar warga tidak mengonsumsi obat jenis itu tanpa pengawasan medis.
“Obat (anti-malaria) ini secara aktif digunakan di rumah sakit (untuk pasien Covid-19). Namun ia memiliki berbagai efek samping, sehingga Anda tidak dapat menggunakannya sendiri dalam keadaan apa pun. Ini benar-benar berbahaya,” kata Murashko.
Hingga berita ini ditulis, Rusia memiliki 11.917 kasus Covid-19 dengan jumlah kematian berjumlah 94 jiwa. Sebanyak 795 pasien berhasil pulih.