Sabtu 11 Apr 2020 16:34 WIB

Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT

Rasulullah menjelaskan amalan yang paling dicintai Allah SWT.

Ilustrasi Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah  (Republika/ Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ilustrasi Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah (Republika/ Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW telah berpesan tentang pentingnya rasa persaudaraan (ukhuwah). Beliau menerapkan pesan itu dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar. Sekalipun belum kenal satu sama lain, bahkan tempat asalnya pun berbeda, mereka seluruhnya gembira lantaran telah dipersaudarakan atas dasar keimanan. Seruan persaudaraan seperti itu berlaku pula bagi setiap kaum Muslimin pada zaman sekarang.

Dalam hadis sahih disebutkan, Nabi SAW bersabda, "Janganlah kamu sekalian saling mendengki, saling menipu, saling memarahi, dan saling membenci. Muslim yang satu bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya.

Baca Juga

Takwa itu ada di sini (Nabi SAW menunjuk pada dadanya tiga kali). Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim yang satu terhadap Muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya" (HR Muslim).

Beliau lantas mengibaratkan umat ini sebagai satu tubuh. Bila ada satu saja bagian yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan kesakitan.

Ketika melihat saudara seiman sedang kesusahan, seorang Muslim hendaknya berupaya untuk menolong. Bahkan, inilah amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Nabi SAW bersabda, "Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah engkau menyenangkan seorang Muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan utangnya" (HR. Thabrani).

Karena menganggapnya sebagai saudara, seorang Muslim tidak akan rela membiarkannya nestapa. Ia tidak akan rela saudaranya mengalami kekurangan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan. Rasa ukhuwah-nya berlaku baik di dalam maupun luar negeri tempatnya berada.

Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, hendaknya hadis di atas dapat menjadi tuntunan. Akibat wabah tersebut, banyak masyarakat Muslim yang sangat terdampak. Mereka rata-rata adalah pekerja harian, semisal pengemudi ojek online (ojol) atau pedagang kaki lima. Mereka terpaksa keluar rumah agar dapat menghidupi diri dan keluarganya.

Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang menanggung utang atau sewa bulanan, semisal untuk kendaraan (yang dipakai guna mencari nafkah) atau rumah hunian. Bukankah pesan Nabi SAW itu sudah jelas? Mengatasi kesulitan saudara seiman adalah amalan yang paling disukai-Nya? 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement