Ahad 12 Apr 2020 05:30 WIB

Jawa Timur Sisakan Dua Daerah Berstatus Zona Hijau Covid-19

Daerah di Jawa Timur yang berstatus zona hijau Covid-19 hanya tinggal dua.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Reiny Dwinanda
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau salah satu kamar yang disiapkan untuk ruang observasi orang dalam pantauan (ODP) di Gedung BPSDM, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Pemprov Jawa Timur menyiapkan 450 tempat tidur untuk ruang observasi bagi ODP di kompleks BPSDM. Daerah di Jawa Timur yang berstatus zona hijau Covid-19 hanya tinggal dua.
Foto: ANTARA/moch asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau salah satu kamar yang disiapkan untuk ruang observasi orang dalam pantauan (ODP) di Gedung BPSDM, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Pemprov Jawa Timur menyiapkan 450 tempat tidur untuk ruang observasi bagi ODP di kompleks BPSDM. Daerah di Jawa Timur yang berstatus zona hijau Covid-19 hanya tinggal dua.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jawa Timur masih menyisakan dua daerah yang berstatus zona hijau Covid-19. Artinya, di dua daerah tersebut belum ditemukan pasien dalam pengawasan (PDP) ataupun pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Kedua daerah tersebut adalah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang.  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun meminta dua kepala daerah yang bersangkutan mengungkap rahasianya melelui konferensi video.

Baca Juga

"Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. Sore ini kami juga masih di lapangan, mobil kami sedang mogok tengah hutan. Kami (ke pelosok) karena dengar ada hajatan pernikahan. Kami meminta supaya itu diundur saja setelah Covid-19 ini berlalu," kata Bupati Sampang Slamet Junaidi melalui konferensi video Sabtu (11/4).

Meski daerahnya masuk dalam zona hijau, Slamet mengungkapkan, ada 281 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 10 ribu Orang Dalam Risiko (ODR) di Kabupaten Sampang. Ia mengatakan, ODP maupun ODR ini berada dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.

"Insya Allah, Senin kami panggil kepala Puskesmas, Postum dan Polindes untuk melakukan pendataan. Sekarang ini sudah ada 10 ribu lebih warga kami, sampai di desa-desa, kami lakukan isolasi," kata Slamet. 

Menurut Slamet, ODR di Kabupaten Sampang adalah warga pekerja migran yang mudik dari Malaysia. Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Pemkab menjadikan mereka sebagai prioritas saat melakukan monitoring.

Slamet mengatakan, Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 di daerahnya bergerak dan bahkan sudah menjangkau tingkat perdesaan. Mereka diminta untuk menyediakan masker. 

Warga juga diminta untuk mengenakan masker. Dengan memberdayakan UKM, warga membuat masker mandiri dari kain yang dilapisi tisu. Nantinya, masker produksi warga akan dibeli pemerintah dengan anggaran dana desa. Dari pembuatan masker ini, menurut Slamet, perekonomian warga bisa berjalan di tengah wabah corona.

"Saya juga ingin masyarakat Sampang tidak sampai belanja di luar Sampang, jadi belanja kebutuhan ya cukup di Sampang saja,” kata dia.

Bupati Sumenep Busyo Karim mengatakan, pihaknya bisa mempertahankan wilayahnya tetap berada di zona hijau karena daerahnya melaksanakan aturan dengan ketat. Siapapun yang datang ke Sumenep dilakukan screening secara ketat, tak terkecuali warga setempat yang baru mudik daeri daerah tempatnya bekerja.

"Selanjutnya, ada kesadaran masyarakat, karena juga dari tokoh masyaranat juga ikut melakukan imbauan, seperti kalau ada pesta pernikahan itu sebaiknya ditunda dulu,” kata Busyo.

Di Kabupaten Sumenep, menurut Busyro, tercatat ada sebanyak 123 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sudah ada 82 orang yang diisolasi.

"Biasanya ada yang menolak saat awal akan dikarantina. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian akhirnya mau. Intinya peran tokoh desa,” kata dia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan semangat dan motiviasi pada kedua kepala daerah agar mempertahankan status zona hijau tersebut. Dia pun mengingatkan kedua kepala daerah untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa tinggal di rumah untuk memproteksi diri sendiri maupun orang lain.

“Mengapa kami hari ini ingin mengonfirmasi Bupati Sampang dan Sumenep, karena dua daerah itu alhamdulillah sampai hari ini yang terkonfirmasi, tidak ada PDP maupun kasus positif,” kata Khofifah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement