REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Bhayangkara FC akan menunggu keputusan PSSI yang membuka opsi soal turnamen pengganti. Ini apabila status darurat penanganan covid-19 diperpanjang dan memaksa kompetisi Liga 1 harus dihentikan secara total.
"Kalau memang turnamen pengganti itu benar dan memang liga tidak dilanjutkan, kami akan ikut dan kami akan dukung PSSI," ujar Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji, Ahad (12/4).
Sebelumnya, PSSI merumuskan dua opsi mengenai status kompetisi, yakni kembali dilanjutkan pada 1 Juli 2020 dengan syarat status force majeure dari pemerintah tidak diperpanjang.
Kemudian opsi kedua yakni jika kompetisi dibatalkan, maka hasil Liga 1 yang telah berjalan tiga pekan dianggap tidak sah. PSSI juga akan mengganti kompetisi dengan turnamen pengganti setelah keadaan tertangani.
Sumardji mendukung PSSI mengambil langkah untuk menghentikan kompetisi apabila pemerintah belum mencabut status darurat hingga Juni. Karena, menurutnya, kesehatan dan keamanan semua pihak adalah yang terpenting. "Kalau memang Juni tidak selesai, memang lebih baik liga dihentikan," kata dia.
Saat ini manajemen Bhayangkara FC meliburkan seluruh aktivitas para pemain hingga ada kejelasan dari PSSI. Para pemain pun memilih untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing serta melakukan aktivitas mandiri di rumah.