Ahad 12 Apr 2020 19:44 WIB

Soal Turnamen Pengganti, Bhayangkara FC Tunggu PSSI

Saat ini manajemen Bhayangkara FC meliburkan seluruh aktivitas para pemain.

Manajer merangkap Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, AKBP Sumardji.
Foto: Dok Bhayangkara FC
Manajer merangkap Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, AKBP Sumardji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Bhayangkara FC akan menunggu keputusan PSSI yang membuka opsi soal turnamen pengganti. Ini apabila status darurat penanganan covid-19 diperpanjang dan memaksa kompetisi Liga 1 harus dihentikan secara total.

"Kalau memang turnamen pengganti itu benar dan memang liga tidak dilanjutkan, kami akan ikut dan kami akan dukung PSSI," ujar Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji, Ahad (12/4).

Sebelumnya, PSSI merumuskan dua opsi mengenai status kompetisi, yakni kembali dilanjutkan pada 1 Juli 2020 dengan syarat status force majeure dari pemerintah tidak diperpanjang.

Kemudian opsi kedua yakni jika kompetisi dibatalkan, maka hasil Liga 1 yang telah berjalan tiga pekan dianggap tidak sah. PSSI juga akan mengganti kompetisi dengan turnamen pengganti setelah keadaan tertangani.

Sumardji mendukung PSSI mengambil langkah untuk menghentikan kompetisi apabila pemerintah belum mencabut status darurat hingga Juni. Karena, menurutnya, kesehatan dan keamanan semua pihak adalah yang terpenting. "Kalau memang Juni tidak selesai, memang lebih baik liga dihentikan," kata dia.

Saat ini manajemen Bhayangkara FC meliburkan seluruh aktivitas para pemain hingga ada kejelasan dari PSSI. Para pemain pun memilih untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing serta melakukan aktivitas mandiri di rumah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement