Senin 13 Apr 2020 06:45 WIB

Empat Positif Covid-19 di Probolinggo dalam Kondisi Sehat

Positif Covid-19 di Probolinggo berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Positif Covid-19 di Probolinggo berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo. Ilustrasi.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Positif Covid-19 di Probolinggo berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Empat orang yang terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur kondisinya sehat. Mereka terus dipantau kesehatannya oleh tim tenaga medis di rumah sakit setempat.

"Sampai saat ini kondisi orang yang dinyatakan positif Covid-19 masih tetap sehat dan dijaga pola makannya dengan harapan bisa segera negatif," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto dalam rilis yang diterima Antara di Probolinggo, Ahad (12/4).

Baca Juga

Empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya beberapa pekan lalu. Keempatnya berasal dari Desa Bayeman-Kecamatan Tongas, Desa Prasi-Kecamatan Gading, Desa Jabungsisir-Kecamatan Paiton, dan Desa Alaspandan-Kecamatan Pakuniran.

"Semua ada waktunya, virus itu tidak akan ada selamanya. Kalau daya tahan tubuh bisa melawan dengan baik dan kekebalan bisa melawan dengan baik, maka virus itu akan mati. Seperti influenza tidak akan selama itu, tergantung dari daya tahan tubuh," tuturnya.

Anang berharap masyarakat tidak memberi stigma buruk dan berbuat dzalim kepada orang-orang yang terpapar Covid-19 karena hal itu bukan aib. "Siapa pun yang sakit tidak akan pernah menginginkan itu. Jadi kalau tiba-tiba didzalimi di luar dan di media sosial dikomentari macam-macam, memangnya siapa yang menjamin orang yang menulis itu suatu saat tidak pernah risiko," katanya.

Hingga Ahad malam, Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo mencatat ada tambahan satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pasien tersebut sedang menjalani perawatan di RSUD Tongas. Dengan demikian di Probolinggo ada total 12 orang PDP terdiri dari satu orang dalam perawatan, enam orang sehat, dan lima orang meninggal dunia.

"PDP tambahan itu berusia 80 tahun berasal dari Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu yang mempunyai riwayat perjalanan dari daerah episentrum Covid-19 di Surabaya. Dia bergejala sesak napas hingga dirawat di RSUD Tongas Probolinggo," tuturnya.

Anang menjelaskan satu orang PDP berusia 50 tahun asal Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu meninggal dunia Sabtu (11/4) malam. Namun perempuan yang mempunyai riwayat perjalanan dari episentrum Lumajang dan pernah kontak dengan PDP di Lumajang itu punya banyak penyakit.

"Kami lakukan rapid test corona dan hasilnya sudah negatif, serta cenderung bukan karena faktor sakit dugaan Covid-19. Namun secara prosedural dalam situasi seperti ini tetap dianggap sebagai pasien dengan penyakit infeksius," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement