Senin 13 Apr 2020 15:18 WIB

Penembakan Terjadi di Kalifornia Saat Lockdown Akibat Corona

Penembakan terjadi dalam sebuah pesta yang digelar di tengah lockdown.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Seorang perawat mengganti sarung tangan setiap kali mengumpulkan sampel dari pasien di sebuah lokasi drive through layanan pengujian virus corona di Stadion Diamond, Kalifornia, AS.
Foto: EPA
Seorang perawat mengganti sarung tangan setiap kali mengumpulkan sampel dari pasien di sebuah lokasi drive through layanan pengujian virus corona di Stadion Diamond, Kalifornia, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Polisi Kalifornia mengatakan, setidaknya enam orang tertembak sehingga mengalami luka di sebuah pesta meriah, Jumat (10/4) malam waktu setempat. Pesta diadakan meskipun terdapat aturan untuk tetap di rumah saja di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat (AS).

"Penembakan itu terjadi pada Jumat malam di sebuah kompleks apartemen di Bakersfield," ujar pernyataan kantor sheriff setempat dikutip BBC, Senin (13/4).

Baca Juga

Para korban terdiri atas empat perempuan, satu pria, dan satu remaja perempuan. Mereka langsung mendapat perawatan rumah sakit karena luka yang dialami. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Empat orang pria diduga memberondong tembakan dan terlihat melarikan diri dengan sebuah mobil. "Investigasi masih berlangsung," ujar pernyataan Departemen Sheriff County Kern.

Pembatasan perjalanan di seluruh AS diberlakukan sejak bulan lalu. Kalifornia termasuk salah satu yang terkena pembatasan itu.

Pada 11 April, Kalifornia mencatat sebanyak 21.749 kasus infeksi positif corona, sementara 651 orang meninggal dunia akibat pandemi ini. Di seluruh AS tercatat 557.571 kasus infeksi, sementara sudah 22.108 meninggal.

Di bawah perintah Gubernur Kalifornia Gavin Newsom, penduduk Kalifornia hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk membeli bahan makanan dan obat-obatan, berjalan-jalan dengan anjing atau berolahraga. Bisnis yang tidak penting juga terpaksa ditutup. Sementara, toko kelontong, apotek, dan pom bensin dapat tetap buka.

Dilansir CNN, lebih dari 97 persen populasi AS diperintahkan untuk tetap di rumah saja dan menjaga jarak, serta memakai masker. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement