In Picture: Jumlah Kasus Covid-19 di New York Tertinggi di Dunia
Pada Ahad (12/4), Pemerintah Kota New York mencatat peningkatan 5.695 kasus Covid-19..
Rep: Kamran, Prayogi/ Red: Mohamad Amin Madani
Jendela restoran tanda bertuliskan (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Seorang pria melakukan lompatan di skateboard-nya di lingkungan NOLITA di New York AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Sejumlah orag berjalan dengan menjaga jarak sosial di lingkungan SOHO, New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES)
Seorang pengantar makanan mengendarai sepeda di New York, New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Sebuah gedung menyiapkan papan ucapan terima kasih untuk orang-orang yang menandatangani untuk para medis di Brooklyn, New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Dua orang berjalan dengan memakai masker berjalan di lingkungan SOHO yang tenang di New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Seorang wanita sepatu roda berada di jalan di lingkungan Little Italy New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES )
Seorang pria tunawisma tertidur di lingkungan BOWERY New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis. (FOTO : EPA-EFE/JASON SZENES)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Kasus virus corona Covid-19 di Kota New York, Amerika Serikat (AS), telah melampaui China dan Inggris. Berdasarkan data resmi yang dirilis pemerintah, saat ini New York memiliki sedikitnya 104.410 kasus Covid-19.
Pada Ahad (12/4), Pemerintah Kota New York mencatat peningkatan 5.695 kasus Covid-19. Sementara itu, korban meninggal telah berjumlah 6.898 jiwa.
Data itu menempatkan New York di atas China dan Inggris dalam hal jumlah kasus Covid-19. Hingga berita ini ditulis, Inggris memiliki 84.279 kasus, sedangkan China 82.160 kasus.
sumber : EPA
Advertisement