REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat menyiapkan dua hektare TANAH untuk antisipasi penanganan warga meninggal dunia akibat virus corona baru (COVID-19)
"Tentu persiapan lahan harus kita sediakan sebagai antisipasi jika ada nanti warga menolak pemakaman positif COVID-19 di lahan pemakaman umum," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Pasaman Barat Edi Busti didampingi anggota, Decky H. Saputra, di Simpang Empat, Senin. (13/4).
Ia menilai sebenarnya dalam persoalan itu warga tidak boleh menolak pemakaman warganya yang meninggal dunia karena positif COVID-19.
"Kita berharap tentu tidak ada warga Pasaman Barat yang meninggal dunia akibat COVID-19 dan jika ada tentu diharapkan warga tidak menolak," katanya.
"Mudah-mudahan kita berharap tidak ada korban COVID-19. Langkah antisipasi tentu terus kita lakukan. Kami berharap semua pihak ikut serta mengantisipasi virus ini," tambahnya.
Ia menjelaskan hingga Senin (13/4), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 145 orang. Adapun 49 orang sudah selesai pemantauan dan 96 orang masih dalam pemantauan.
Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah lima orang, di mana empat orang dirawat di RSUD Jambak dan satu orang diisolasi mandiri di rumah, sedangkan pelaku perjalanan terus meningkatkan mencapai 8391 orang hingga saat ini.
"Untuk warga yang positif tidak ada. Yang ada adalah warga Talamau positif COVID-19 yang berdomisili di Kota Padang dan dimakamkan di Paroman Sinuruik Talamau, Pasaman Barat," katanya.