REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda Liverpool Steve Nicol sebut Sadio Mane beruntung karena bermain dengan sistem Juergen Klopp. Sehingga, Nicol bersikeras bintang asal Senegal itu belum bisa dianggap setara dengan legenda klub, John Barnes. Menurut Nicol, sebagai pemain sayap, Mane tidak dibebankan untuk selalu turun membantu pertahanan.
"Saya pikir Sadio Mane beruntung dengan cara Liverpool bermain. Pekerjaannya cukup banyak untuk tetap di setengah lapangan. Ya, dia memang kembali dan membantu pertahanan, tetapi umumnya dia disuruh tinggal di penyerang, setengah dari lapangan dan pergi ke depan," kata Nicol kepada ESPN, dikutip dari Sportsmolen, Selasa (14/4).
Mane telah diperdebatkan sebagai pemain yang menonjol di musim 2019-2020. Dia telah memecahkan rekor Liverpool sejauh ini, secara langsung berkontribusi 30 gol di semua kompetisi dan membantu membawa The Reds memuncaki Liga Primer Inggris yang hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk meraih gelar pertamanya dalam 30 tahun.
Nicol menilai pemain berusia 28 tahun itu diuntungkan karena tidak memiliki tugas defensif sebanyak pemain sayap lainnya. Dia juga menegaskan ada beberapa hal yang masih harus dimiliki Mane untuk bisa melampaui Barnes sebagai pemain sayap kiri terbesar Liverpool yang pernah ada.
"Barnes bisa menggiring bola lebih baik daripada Mane. Sayangnya Barnesy harus melakukan lebih banyak pekerjaan dalam permainan karena salah satu tanggung jawabnya adalah untuk bertahan, untuk mendapatkan kembali di belakang bola dan berada dalam posisi defensif," ungkapnya.
"Seberapa hebatnya Sadio Mane, John Barnes adalah salah satu pemain terbaik yang pernah saya mainkan dan saya telah bermain dengan banyak pemain bagus di Liverpool. Barnesy benar-benar fantastis," tambah Nicol.