Selasa 14 Apr 2020 16:57 WIB

Pasar Otomotif Kian tak Menentu

Meski berhenti berproduksi, perusahaan otomotif jamin pelayanan after sales berjalan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja merakit mobil New GLC Mercedes-Benz di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pekerja merakit mobil New GLC Mercedes-Benz di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awalnya, pasar otomotif nasional tahun ini diprediksi akan lebih baik dibandingkan 2019. Tapi ternyata, fakta menunjukkan hal yang berbeda. Virus Covid-19 telah membuyarkan harapan itu.

Pabrikan pun harus menghitung ulang produksi. Bahkan beberapa di antaranya menghentikan produksi untuk sementara, serta merumahkan karyawannya.

Baca Juga

Sejumlah pabrikan yang sudah resmi menghentikan produksinya mulai bulan ini, di antaranya Honda, Mercedes-Benz, dan Suzuki. Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan, lewat kebijakan itu, maka karyawan yang berhubungan langsung dengan proses produksi untuk sementara tidak perlu datang ke kantor.

"Kebijakan ini mulai berlaku pada 13 April 2020 dalam kurun waktu selama 14 hari," kata Yusak, Selasa (7/4).

Ia menekankan, selama periode itu hanya lini produksi yang berhenti beroperasi, sedangkan kegiatan operasional lain di pabrik dan head office masih tetap berjalan. Di satu sisi, HPM juga terus memonitor permintaan pasar untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi di bulan-bulan mendatang.

Produksi HPM saat ini dilakukan dipabriknya di Karawang, Jawa Barat dengan ka pasitas mencapai 200 ribu unit per tahun. Model yang diproduksi di pabrik ini meliputi Honda Brio, Mobilio, BR-V, HR- V, CR-V, dan Honda Jazz.

Menurut Yusak, penghentian produksi tersebut akan berdampak terhadap sekitar tujuh ribu unit mobil yang dibuat untuk pasar domestik, namun tidak berdampak terhadap produksi untuk pasar ekspor. Penyesuaian di lini produksi juga tidak ber imbas pada pengurangan karyawan di pabrik HPM dan semua karyawan tetap mendapatkan gaji pokok penuh serta tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku.

Penghentian sementara lini produksi juga dilakukan Mercedes-Benz pada fasilitas produksinya di Wanaherang, Bogor. Penutupan ini telah dilakukan sejak 26 Maret 2020 lalu.

Public Relations Department Head PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Den nis Kadaruskan, mengatakan, keputusan me nutup sementara fasilitas pabrik dilakukan un tuk mematuhi rekomendasi dari peme rin tah. "Kami mematuhi arahan dan instruksi dari otoritas. Penghentian aktivitas pabrik sementara ini akan diperpanjang jika dibu tuh kan. Keputusan akan ditetapkan berda sar kan perkembangan selanjutnya," kata Dennis.

Ia menekankan, karyawan Mercedes- Benz saat ini bekerja dari rumah (work from home) untuk mematuhi pedoman social distancing. Meski demikian, karyawan juga akan tetap menerima kompensasi atau gaji secara normal.

Saat ini, fasilitas produksi Mercedes- Benz untuk perakitan kendaraan penumpang dan kendaraan komersial melibatkan sekitar 500 orang. Namun Dennis memas tikan bahwa penyebaran Covid-19 tidak memaksa Mercedes-Benz untuk melakukan pengurangan karyawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement